AMANAHSULTRA.COM : KONSEL – Serangan anjing gila kembali terjadi di beberapa desa di Kecamatan Tinanggea. Kemarin, tercatat ada empat warga yang di bawa ke Puskesmas Tinanggea akibat gigitan anjing.
Ditemui AmanahSultra.com, Sabtu (6/7/2019) Yokas Putra selaku Petugas Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas membenarkan hal tersebut.
” Iya benar, kemarin ada pasien yang dibawa kesini dengan luka akibat gigitan anjing. Pagi ada tiga orang yang berasal dari Desa Telutu Jaya, Asingi, Bomba – Bomba dan siangnya ada satu dari Kelurahan Ngapaaha, “ungkapnya
Bahkan menurut Yokas Kejadian ini sudah berlangsung dari dua bulan lalu. Kurang lebih ada sepuluh orang yang telah dibawa ke Puskesmas Tinanggea dengan luka akibat di gigit anjing. Mulai dari anak – anak hingga orang dewasa, bahkan ada lansia yang menjadi korban gigitan anjing.
” Jadi korbannya sudah ada lebih dari sepuluh orang dari bulan Mei lalu yang dibawa ke UGD dengan luka gigitan anjing. Sempat saya wawancara salah satu keluarga korban apakah ini anjing di ganggu sehingga menggigit. Katanya tidak, tiba – tiba langsung menyerang. Kebanyakan digigit bagian tangan, “ujarnya
Selain itu Saroji (20) warga Dusun III Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel, yang juga menjadi korban serangan Anjing gila menuturkan bahwa, peristiwa yang menimpanya itu terjadi saat ia kerja mengayak pasir. Namun tiba-tiba saja seekor Anjing menghampirinya dan langsung menggigit salah satu tanganya.
” Saya lagi kerja mengayak pasir tiba – tiba datang seekor anjing dan langsung menyerang, lalu saya tangkis tapi tangan saya langsung digigit. Akibatnya dua jari saya terluka dengan 14 jahitan. Habis di gigit saya agak lemas dan di larikan ke Puskesmas, “terang Saroji.
Sementara itu Kepala Puskesmas Tinanggea, dr. Yohanes, mengatakan bahwa gigitan anjing tersebut belum bisa di pastikan mengandung rabies atau tidak, karena harus melalui uji laboratorium.
“Kita tidak bisa menentukan itu rabies atau bukan. Cuma setiap ada gigitan anjing kita curiga jangan sampai terindikasi anjing gila karena langsung menyerang, tapi untuk mengetahui itu anjing gila atau tidak harus lewat uji lab dan itu wewenang dari Dinas Peternakan. Dan penanganan pasien sudah kita kasih bersihkan lukanya dan di vaksin rabies, “tuturnya
Laporan : Agus Muhaimin
Editor : Ifal Chandra