AMANAHSULTRA.COM:KENDARI-
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya Sultra, melibatkan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya khususnya Sejarah dan Arkeologi Universitas Halu Oleo (UHO) dalam kegiatan perawatan koleksi museum. Perawatan dilakukan dengan proses pemilahan, pengamatan, setelah proses identifikasi dan observasi dilakukan.
Kepala UPTD Museum Sultra, Dodi Syahrulsyah mengatakan, museum Kendari saat ini tengah memprioritaskan 3 program yang menjadi acuan yakni Program publik, program perawatan dan pemeliharaan koleksi.
“Program yang dilakukan saat ini difokuskan pada pemeliharaan 5347 koleksi yang diklasifikasikan ke dalam 10 item yang terdiri dari koleksi Geologi, Biologi, Etnografi, Arkeologi, Historika, Numismatik, Filologi, Keramik, Seni Rupa dn Teknologi, “ungkap Dodi kepada Amanahsultra, Senin (39/7/2019).
Menurut Dodi, pihaknya merasa sangat terbantu dengan adanya keterlibatan para mahasiswa FEB UHO ini
“Kita kolaborasi dengan adik-adik mahasiswa karena secara teori mereka sudah paham dan di museum inilah pengaplikasiannya, “katanya.
Program sinergitas terkait pemeliharaan koleksi ini sendiri telah berjalan sejak 15 Juli, dan akan berakhir hingga 5 hari ke depan.
DodiĀ menambahkan, untuk jadwal pengunjung museum sendiri, dibuka sejak hari Senin hingga Jumat sesuai jam kerja. Namun pihaknya juga tetap membuka diri jika ada pengunjung dari luar daerah yang mengonfirmasikan kunjungan di hari sabtu atau minggu.
“Kami juga telah menyelenggarakan kegiatan seminar, termasuk lomba-lomba. Dan bulan Agustus merencanakan lomba cerdas cermat tingkat smp museum di seluruh 17 Kabupaten/Kota dan pemenangnya akan dikirimkan ke tingkat nasional,” urainya.
Dodi berharap agar sarana yang ada di museum bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Selain tempat koleksi, juga sebagai ruang rekreasi menambah wawasan sejarah dan keberagaman budaya Indonesia.
“Melihat paradigma masyarakat dulu bahwa museum sebagai suatu tempat menyimpan barang-barang mati harus diubah. bahwa museum saat ini merupakan tempat segala aktivitas masyarakat yang kita siapkan. Karena itu, melalui pembenahan oleh dana APBD kita bersyukur melalui program pak Gubernur bagaimana Sultra itu Beriman dan berbudaya sehingga menjadikan museum sebagai dan menjadi perhatian pertama ketika orang luar berkunjung ke sultra,” jelasnya.
“Slogan Ayo ke Museum, Museum di Hatiku”, menurut Dodi, akan menjadi titik balik kemajuan UPTD museum yang ditandai dengan kegiatan pameran pada tanggal 29 hingga 30 Agustus nanti.
UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra sendiri berdiri bersama museum lainnya yang tersebar di Indonesia sejak Tahun 1979. Setelah era reformasi, pengelolaan museum dari pusat dikembalikan ke daerah masing-masing sehingga pengelolaannya juga berimbas terhadap eksistensi museum. Saat ini, UPTD museum yang sempat terbengkalai perlahan menuju pembenahan.
Laribu selaku Kepala Tata Usaha Museum berharap agar Museum bisa kembali menapakan eksistensinya untuk lebih dikenali masyarakat dengan wajah baru.
“Semoga eksistensinya tetap terjaga, dengan koleksi-koleksi unggulannya, yang sudah melewati proses pemeliharaan,” kata Laribu.
Senada dengan Laribu, Samsiar selaku penjaga koleksi Museum juga menaruh harapan besar terhadap dukungan akan eksistensi UPTD museum dan taman budaya Sultra saat ini.
“Semoga museum di Sultra ini mendapatkan perhatian utama oleh pemerintah daerah agar bisa dilestarikan dan diminati, agar generasi kita bisa memaknai nilai sejarah dan keberagaman budaya kita “tutupnya.
Penulis: Wildayati
Editor: Ernilam