AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Taman Pemuda dan Mahasiswa Tolaki (TAMALAKI) Sultra akhirnya mengecam tindakan Aliansi Masyarakat Sultra (AMS) yang dinilai over dalam menyampaikan pendapatnya.
Menurut Pengurus Besar TAMALAKI Sultra , Jefry, gerakan unjuk rasa dari Aliansi Masyarakat Sultra (AMS) di Jakarta yang dialamatkan kepada Wagub Sultra terkesan gerakan titipan. Sebab tuduhan pemalsuan tanda tangan gubenur yang oleh wagub terkesan ada permainan.
“Kalau memang terjadi pemalsuan kenapa bukan bapak Ali Mazi yang keberatan, ini kan lucu dan terkesan ada indikasi provokasi sukuisme, yang memancing unsur Sara, apalagi wagub adalah Tokoh Suku Tolaki, “ucapnya, Selasa (27/8/2019).
Kata Jefry, apa yang dilakukan AMS, dapat memancing kemarahan warga Suku Tolaki. Harusnya, kata dia Ali Mazi dapat mencegah hal-hal yang dapat membuat kericuhan, dan menangani ini secara baik guna menjaga harmonisasi daerah.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar TAMALAKI Sultra, Alfian Anas, menegaskan, jika benar aksi yang dilakukan oleh AMS adalah pesanan dan titipan, serta digiring pada persoalan isu Sara, maka pihaknya memastikan, TAMALAKI dan seluruh jajaran suku Tolaki maka dia bersama rekan-rekannya akan siap pasang badan dan akan berada paling depan.
Sehingga kata Pria yang akrab disapa Pian ini, Lukman tidak sendiri, pihaknya dan seluruh masyarakat suku tolaki tidak akan tinggal diam.
“Bahasa kasarnya, kendati harus pertumpahan darah, kenapa karena pak Lukman adalah orang tua kami, beliau adalah simbol masyarakat tolaki, beliau Ketua Lembaga Adat Tolaki Konawe yang juga sebagai pusat Kerajaan Tolaki dan Pusat Peradaban Adat masyarakat tolaki di Sultra, jadi siapapun berani mengusik, maka dia berurusan dengan kami, ingat itu, “tegas alumnni mahasiswa Fakultas Hukum UHO angkatan 09 ini.
Laporan : Ifal Chandra