AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Upacara penyambutan personel Satuan Tugas Penjaga Perbatasan Satgas Republik Indonesia – Papua Nugini (Pamtas RI-PNG) yang terdiri dari Yonif 725 Woroagi, pasca penugasan selama 9 bulan di dua kabupaten perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, disertai dengan kisah tangis haru.
Usai melaksanakam upacara, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayor Jendral TNI Surawahadi, meneteskan air mata haru. Bagaimana tidak, dari 450 personel prajurit yang berangkat hanya ada 445 yang kembali dengan selamat. Namun 5 orang masih dinyatakan hilang bersama 7 orang crew pesawat Helikopter MI-17 pada saat akan melaksanakan pergantian Pos.
“Saya jujur ngak ada kata-kata, saya betul-betul merasa bangga disatu sisi dan disitu sisi memang masih ada anak buah saya yang belum bisa ditemukan. Tapi ini kembali kehendak allah,”katanya dengan raut muka sedih dan mata berkaca-kaca.
Namun, menurutnya inilah yang merupakan resiko dari tugas prajurit TNI yang harus ditanggung saat berada di medan tugas dan juga dari beberapa pengalaman yang lalu-lalu.
“Inilah tuntutan tugas yang kita jalani sebagai tentara dan sebagai apapun, tentunya kita harus siap jiwa raga kita hanya untuk negeri ini.”jelasnya
Pangdam sangat menghormati kepada lima orang prajurit yang masih dinyatakan hilang dan berharap dapat segera ditemukan.
“Mudah-mudahan kalau memang kehendak Allah, jadi syuhada semoga allah ditempatkan di surga yang sangat indah dan mudah-mudahan jika masih hidup nanti bisa selamat dan bisa bergabung lagi,” tuturnya dengan penuh harap.
Sampai saat ini, Mabes TNI dan Mabes AD masih melakukan proses pencarian kedua belas prajurit TNI tersebut dengan menggunakan pengeluaran alat terbaru.
Laporan : Aryani fitriana
Editor : Ifal Chandra