AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Dalam bulan suci ramadhan, hampir seluruh warga Kota Kendari beramai-ramai menggunakan moment bulan puasa ini sebagai tempat untuk mengais rejeki. Tak terkecuali para pengrajin oven di Jalan R.Suprapto, Lorong Pelangi, RT 017, RW 006, Kelurahan Tobuuha, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
Eka Hasnandar (34), yang merupakan salah satu pengrajin oven tradisional yang saat ini masih eksis di kota Kendari, mengaku mendapat order cukup banyak di bulan puasa ini. Bahkan dia bersama 4 orang karyawannya sampai kewalahan mengerjakan pesanan yang ramai berdatangan.
“ Iya, saat ini sedang ada pesanan 200 lusin oven,” kata Eka saat ditemui AmanahSultra.com,Selasa (21/5/2019)
Lebih lanjut Eka mengatakan usaha yang ditekuninya itu telah eksis sejak tahun 1994. Dimana usaha ovennya itu didapatkan dari Almarhum Ayahnya.
Kini Eka bersama 4 orang karyawannya masih saja bersemangat mengerjakan pesanan yang datang. Dalam sehari Eka dan karyawannya itu mampu menghasilkan 5 lusin oven. Dimana oven yang kecil dihargai Rp125 ribu sedangkan yang lebih besar seharga Rp150 per buah. Semua daganganya adalah permintaan toko yang ada di kota Kendari dan kabupaten Kolaka.
” Pesanan sudah mulai dikerjakan dari bulan February hingga saat ini secara bertahap. Selain oven, kita juga terkadang membuat cetakan kue dan celengan uang bila ada permintaan dan sebenarnya permintaan cukup banyak tapi tidak terlayani karena yang mengerjakan cuma saya dan 4 orang karyawan saya, “bebernya
Selain itu dengan perkembangan modern Eka juga telah melakukan inovasi dalam percobaan membuat oven yang bisa dipakai dengan kompor gas. Namun projectnya itu belum selesai dibuatnya sebab saat ini dia bersama karyawannya itu masih fokus pada pesanan oven biasa. “Sudah satu tahun terakhir coba buat oven kompor gas, tinggal perapiannya yang belum selesai,” ujarnya
Meski begitu Eka, mengaku bahwa dirinya pernah meminjam modal dari pemerintah sebesar Rp10 juta untuk usaha ovennya itu, namun dengan syarat harus memiliki 10 orang karyawan.
” Sudah pernah juga saya coba pinjam ke pemerintah, dan banyak tawaran juga yang datang dari Bank tapi angsurannya memberatkan, “ucapnya
Laporan : Yusuf
Editor : Ifal Chandra