AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Nasib apes menimpa dua warga di Kota Kendari dan dua warga di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bagaimana tidak, keempat pemuda ini diimingi masuk kerja ditambang dengan syarat membayar jutaan rupiah sebagai proses kepengurusannya.
Namun sayang, keempat warga berinisial R (23), OR (27), AM (27) dan M (26) ini, malahan kena tipu oleh calo pekerja tambang yang mengaku sebagai adik dari Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara.
Tak hanya uang jutaan rupiah, diantara keempat korban itu rupanya ada yang memberikan sebuah Iphone 7 plus ke Adik Wabup Konawe bernama Irwil Opan Sabara.
Ditemui AmanahSultra.com, Sabtu (28/12/2019) R mengaku bahwa kasus itu bermula saat rekannya bernama Ade memperkenal Opan ke dia.
Dimana, Ade ini juga bertindak sebagai kaki tangan Opan yang diperintahkan untuk mengambil berkas dan amplop berisikan uang milik empat pemuda itu.
Saat diperkenalkan, Ade meyakinkan ke R serta tiga rekan lainnya, bahwa Opan ini mampu memasukan mereka ke perusahaan tambang milik negeri tirai bambu yang berada di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
“Setelah itu yang mengaku adik Wabup Konawe ini suruh saya urus berkas. Dan saya masukan berkasku tanggal 18 September lalu, dia minta uang Rp5 juta satu orang, kalau saya Hp Iphone 7 yang harga Rp7 juta yang saya kasih, supaya bisa masuk di Virtu, “bebernya
Setelah Iphone itu disetorkan R. Opan pun menjanjikan ke dia akan mulai masuk keperusahaan tersebut paling cepat seminggu dan paling lambat dua minggu. Namun hingga saat ini R beserta rekam-rekannya belum mendapatkan kabar dari Opan mengenai kelanjutan pekerjaan itu.
“Pokoknya waktu itu dia janji dua minggu paling lambat kita masuk kerja, baru dia bilang ke saya tenang saja, saya adiknya pak Gusli, makanya kami yakin saat itu, kalau temanku yang tiga orang itu mereka masukan berkasnya tanggal 23 September, “ujar R.
Malangnya lagi ketiga rekannya itu yakni OR, AM dan M juga telah menyetorkan uang masing senilai Rp5 juta.
“Kalau tiga temanku itu kasian mereka bayar Rp5 juta satu orang, baru uang mereka pinjam kasian itu, “kata R.
Kemudian saat ia mencoba menghubungi kontak Opan dengan niat memastikan pekerjaan tersebut. Malahan nomor Handphone milik adik Gusli itu sudah tidak aktif lagi.
“Belum lama saya telepon tidak aktif nomornya, padahal saya mau tanyakan kepastiannya kasian ini pekerjaan, “ucap R.
Sementara itu, korban lainnya berinisial OR juga mengungkapkan rasa kesal dan kekecewaannya, bahkan OR juga sudah bertemu dengan keluarga Opan dengan maksud menayakan soal pekerjaan itu.
Meski demikian dirinya pun sudah tidak niat lagi untuk bekerja diperusahaan tambang itu. Namun dengan syarat uang Rp5 juta miliknya, dikembalikan.
“Saya sampaikan ke orang rumahnya saya minta jawaban dari Opan terus terang kalau kita mau masuk disana sudah tidak mau lagi, kita mau uang kami dikembalikan saja, “ucap OR.
Tak hanya itu saja, OR pun makin geram dan meyakini bahwa persoalan ini akan ia usut tuntas bila uang miliknya tidak dikembalikan.
“Kalau dia mau lepas tanggung jawab bilang, tapi ingat teman-teman wartawan itu saya sudah sampaikan. Dan satu, kalau dia keluar ini hancur lebur dia, “tegasnya
Bahkan tak tanggung-tanggung ke empat pemuda ini juga bakal melaporakan kasus penipuan tersebut ke pihak kepolisian.
Laporan : Ifal Chandra