AMANAHSULTRA.ID – Musim hujan akan segera tiba, apa saja yang telah Anda persiapkan agar kesehatan tubuh tetap terjaga? Hal ini penting demi kelancaran aktivitas tanpa didera berbagai penyakit musim hujan.
Jangan salah, penyakit musim hujan bukan sekadar mitos! Musim hujan memang erat kaitannya dengan sejumlah penyakit, karena berbagai jenis mikroba akan mudah berkembang biak.
Apa saja jenis penyakit pada musim hujan yang sering terjadi di Indonesia? Simak ulasannya berikut ini
1. Selesma dan Influenza
Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan selesma. Penyakit ini umum disebut sebagai pilek. Selesma disebabkan oleh rhinovirus dengan gejala demam ringan, hidung beringus, dan bersin-bersin. Bisa juga disertai nyeri kepala dan batuk.
Meskipun infeksi rhinovirus dapat terjadi sepanjang tahun, insiden paling tinggi salah satunya terjadi di musim hujan.
Influenza juga memiliki gejala yang hampir sama, namun dalam kadar yang lebih berat. Gejala influenza yaitu demam, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri otot, beringus, batuk, mata merah dan berair, serta denyut nadi meningkat.
Gejala penyakit ini bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Penyebabnya adalah virus influenza.
Apa beda selesma dan influenza? Influenza bisa sangat memberat hingga penderita mengalami gagal napas bahkan sampai kematian. Sedangkan, selesma bersifat lebih ringan.
Angka kejadian penyakit influenza juga mengalami peningkatan di musim hujan. Jadi, waspadai penyakit musim hujan yang satu ini.
2. Diare
Meski terkesan sederhana, diare bisa mengakibatkan dehidrasi sampai kematian bila tak diatasi dengan baik.
Saat musim hujan, umumnya diare diakibatkan oleh kualitas kebersihan yang menurun. Akibatnya, mikroba bisa terus berkembang.
Kuman penyebab diare bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Musim hujan erat kaitannya dengan peningkatan angka kasus diare. Maka dari itu, jangan lupa tingkatkan higienitas selama musim hujan.
3. Demam Berdarah
Demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Serangga ini berkembang biak di banyak genangan air saat musim hujan.
Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, mual hingga muntah, serta ruam di kulit.
Anda dapat mencegah demam berdarah pada musim hujan dengan menerapkan gerakan 4M plus.
Pada dasarnya, upaya pencegahan DBD dapat dilakukan dengan memelihara kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal. Karena itu, usaha-usaha yang dilakukan sebaiknya juga melibatkan masyarakat di sekitar lingkungan.
4. Demam Tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini berasal dari feses penderita sebelumnya. Oleh sebab itu, kebersihan pengolahan makanan menjadi cara utama untuk memutus rantai penularan demam tifoid.
Penyakit ini memiliki gejala demam tidak terlalu tinggi, nyeri perut, diare, atau konstipasi. Dalam kondisi yang sangat berat, demam tifoid bisa melibatkan gangguan berbagai organ hingga menyebabkan kematian.
5. Malaria
Nyamuk Anopheles betina menyebabkan penyakit malaria. Perkembangbiakannya terjadi di genangan air. Tak heran bila malaria juga jadi penyakit yang banyak terjadi saat musim hujan.
Gejala-gejala malaria yang paling terasa ialah nyeri otot, demam, dan menggigil.
Hal utama agar terhindar dari malaria ialah mencegah gigitan serangga. Yang bisa Anda lakukan yaitu membersihkan lingkungan, menggunakan losion anti-serangga, mengenakan baju yang menutupi lengan dan kaki, memakai kelambu berinsektisida untuk tempat tidur, dan menyalakan pendingin ruangan terutama saat malam hari
6. Kolera
Kolera merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera. Penyakit ini memiliki gejala utama diare cair dalam jumlah yang sangat banyak. Kolera bisa berbahaya jika sampai menyebabkan dehidrasi.
Menurut studi oleh Colwell and Patz 1998, Shope 1991, dan Lipp et al. 2002, kasus kolera di beberapa negara secara regional terjadi berdasarkan musim. Studi-studi itu menyebutkan, kolera berkaitan dengan periode hujan deras dan temperatur hangat.
7. Demam Kuning (Yellow Fever)
Demam kuning adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan endemis terutama di negara tropis. Gejalanya bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga terjadi keluhan khas hepatitis dan demam.
Penyakit ini ditularkan oleh vector yang sama dengan penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Peran musim hujan dalam peningkatan insiden demam kuning diperlihatkan oleh beberapa studi. Lokasi perkembangbiakan nyamuk semakin banyak selama musim hujan. Hal itu memicu peningkatan angka kejadian penyakit demam kuning.
Sumber : Klikdokter