AMANAHSULTRA.COM : KONUT – Jelang pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Konut, mulai merekrut badan Ad Hoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), yang tersebar di 13 Kecamatan diwilayah tersebut.
Namun dalam perekrutan anggota PPK, KPUD diduga melakukan unsur nepotisme mementingkan urusan keluarga dan pribadi. Sehingga proses perekrutan PPK tidak akuntabel, efisien dan keterbukaan.
Ketimpangan yang bisa merusak marwah KPU itu, di lontarkan oleh Korlap Front Pemuda Peduli Demokrasi Sulawesi Tenggara (FPPD-SULTRA), Hendrik saat menggelar aksi di kantor KPUD Konut. Menurutnya perekrutan PPK di KPU Konut penuh dengan permainan.
“Tindakan Nepotisme meloloskan Keluarga yang saat wawancara tidak terlalu produktif, namun diloloskan menjadi anggota PPK,” teriaknya, Senin (17/02/2020).
Seharusnya dalam perekrutan Anggota PPK tersebut, diharapkan mampu melahirkan kader yang beritegritas, berdasarkan asas penyelenggara pemilu, yang mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas.
Selain itu, meluluskan incumbent yang sebelumnya gagal dalam menyelenggarakan Pemilu 2019. Dibuktikan dengan adanya PSU di dua TPS di Kecamatan Asera saat Pilcaleg.
Bahkan ada salah seorang mantan ketua KPPS yang meninggalkan jabatannya untuk tidak lanjut mengikuti PSU, malahan ia di rekrut kembali jadi anggota PPK.
“Bahkan ada positif pengurus partai dan dia masih terdaftar disipol mereka loloskan, ini ada indikasi pembiaran dan kesengajaan seharusnya di tahap seleksi berkas oknum tersebut sudah harus di gugurkan tapi ini di biarkan sampai tes wawancara,” geram Hendrik.
Olehnya itu, FPPD- Sultra meminta kepada DKPP untuk melaukan sidang kode etik, kepada seluruh anggota Komisioner KPU Konut. Dengan meminta kepada Bawaslu Konut untuk mengidentifikasi terhadap peserta yang lolos, dan menindak lanjuti segala bentuk dugaan pelanggaran.
Lapora : Ifin
Editor : Aryani fitriana