AMANAHSULTRA.COM : KONSEL – Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) yang bekerjasama dengan Ditjen Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia belum lama ini melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pencegahan stunting terhadap 25 kader Masjid di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Jumat (18/10/2019).
Pada kegiatan Monev ini, tim Monev terdiri dari Wasekjen PP DMI, Jaorana Amiruddin, serta Pejabat Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Bayu Aji. Dalam giat itu mereka di dampingi oleh Pengurus Wilayah DMI Sultra, dan Ketua Pengurus Daerah DMI Konsel, Laode Gurumpi beserta pengurus lainnya.
Dari penyuluhan tersebut, maka para Kader Masjid ini di tugaskan untuk membuat kegiatan sosialisasi di masing-masing masjid yang mereka wakili, sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab dalam ikut serta mencegah stunting.
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ini hanya di lakukan di 4 tempat sebagai langkah awal , yakni Masjid Muhsinin Desa Wolasi, Kecamatan Wolasi, Masjid Nurul Jihad Desa Lelekaha Kecamatan Laeya, Masjid Darussalam, Desa Bumiraya, Kecamatan Andoolo dan Masjid Baiturrahman, Desa Lapoa Indah, Kecamatan Andoolo Barat.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PP DMI, Jaorana mengatakan bahwa, tujuan dari monev ini adalah untuk memantau dan memastikan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting pada 25 Masjid telah terlaksana dengan baik atau belum. Dan nantinya akan berkelanjutan program tersebut.
“Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana kegiatan sosialisasi yang telah di lakukan oleh kader – kader masjid terhadap upaya percepatan pencegahan stunting berbasis masjid. Di harapkan semua kader ikut serta berperan dalam melakukan sosialisasi ini, baik kepada jamaah masjid maupun ke lingkungan sekitar, “ungkapnya saat ditemui AmanahSultra.com dalam giat monev di Masjid Baiturrahman, Desa Lapoa Indah, Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konsel.
Sementara itu, Pejabat Fungsional Penyuluh Kesmas, Kemenkes RI, Bayu Aji menuturkan bahwa, kegiatan sosialisasi pencegahan stunting berbasis masjid ini, telah sejalan dengan pogram kerja dari Kemenkes, dalam hal ini Direktorat Promosi dan Kesehatan. Selain itu, terdapat pula pogram kerja lainnya yakni Siaga Desa, Germas dan PHBS.
“Bahwa kegiatan sosialisasi pencegahan stunting berbasis masjid ini telah sejalan dengan pogram kerja dari Kemenkes, dalam hal ini Direktorat Promosi dan Kesehatan (Ditpromkes). Selain itu, terdapat pula program kerja lainnya yakni Siaga Desa, Germas dan PHBS, “ucapnya
Sementara itu, Pj Kepala Desa Lapoa Indah, Hida Arianto, menjelaskan bahwa, terkait pencegahan stunting telah di programkan pada Dana Desa, salah satunya seperti program sanitasi dan pemberian makanan tambahan pada Posyandu dan anak Paud/Tk.
“Untuk pencegahan stunting ini kami telah programkan pada Dana Desa, seperti program sanitasi dan pemberian makanan tambahan pada Posyandu dan anak Paud/Tk, “jelasnya
Di tempat yang sama, Ketua DKM Masjid Baiturrahman, Ahmad Suharji, menyambut baik kunjungan yang di lakukan oleh DMI Pusat beserta rombongan. Sebab kata Ahmad selama ini jarang sekali ada kunjungan dari pusat.
Oleh karenanya ia meminta agar DMI membuat pula program – program lain, seperti pada bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam, kursus bahasa arab, pembinaan akhlak pada anak-anak dan remaja serta program lainnya yang bernilai positif terhadap umat Islam.
“Saya selaku Ketua DKM menyambut baik kunjungan yang di lakukan oleh DMI Pusat beserta rombongan, karena selama ini jarang sekali ada kunjungan dari pusat. Serta meminta agar DMI juga membuat program – program lainnya, seperti pada bidang pendidikan Islam, kursus bahasa arab, pembinaan akhlak pada anak – anak dan remaja,” harapnya.
Laporan : Agus Muhaimin
Editor : Ifal Chandra