AMANAHSULTRA.COM : JOMBANG – Kasus dugaan tindakan asusila yang dialami bocah berusia 13 sebut saja Mawar, yang merupakan warga Desa Ngelele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) masih menjadi perbincangan hangat di sebagian khalayak masyarakat.

Setelah management PT.Sultra Lima Enam dan AmanahSultra melalui Muh.Safriansyah, MS yang juga salah satu Pimpinan Pusat Forum Pimpinan Redaksi Nasional (FPRN) membawa korban ke Kendari. Berbagai macam apresiapun datang dari pihak-pihak tertentu.
Tak terkecuali Apresiasi itu datang dari Pembina Pesantren RI-1, Habib Abu Djibril Basyaiban.
Kata Habib, langkah manajemen PT.Sultra 56 yang telah melakukan misi kemanusiaan untuk merawat korban dan keluarganya adalah hal yang sangat diapresiasi olehnya apalagi menyangkut martabat seorang anak yang mengalami tindakan asusila.
“Saya Habib Abu Djibril Basyaiban Pembina Pesantren RI 1 sangat mengapresiasi langkah yang diambil manajemen PT,Sultra 56 untuk membantu pemulihan korban dari trauma, dan membawa serta keluarga korban jauh dari lingkungan yang mungkin menjadi keluarga ini malu karena dapat cemohan dari masyarakat, “ungkapnya saat di wawancara AmanahSultra, Sabtu (16/11/2019).

Selain itu, Habib Abu Djibril Basyaiban menegaskan, agar aparat penegak hukum wilayah Jombang tidak menutup mata ketika ada kasus seperti ini lagi, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga harusnya bisa tanggap jika peristiwa sepetti ini kembali terjadi.

“Ini menyangkut masa depan anak bangsa yang diusianya 13 tahun ini harus menanggung beban berat akibat hamil 5 bulan karena pebuatan tetangganya sendiri, jadi seharusnya korban ini dilindungi dan mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Namun Alhamdulillah karena kebaikan dan perhatian management PT.Sultra Lima Enam, saya lagi-lagi sangat apresiasi sehingga mau merawat korban dan keluarganya, “paparnya

Perlu diketahui, akibat musibah yang menimpa anak dari Supriaten (47) ini. keluarga kerap menutup diri untuk berkomunikasi dengan tetangganya.
Bahkan kuatnya tekanan sanksi sosial dilingkunganya ,membuat keluarga ini harus ikhlas menjalani takdir ilahi.
Namun nasib berkata lain, tuhan mungkin telah menakdirkan korban beserta keluarganya untuk hidup lebih layak dan saat inu tengah berada di Kendari bersama Management PT.Sultra 56.
Laporan : Ifal Chandra