AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Sejak ramai diberitakannya dua orang warga Depok yang positif terjangkit virus corona, permintaan akan masker melonjak drastis. Hal ini menyebabkan stok masker di toko-toko kesehatan menipis, bahkan di beberapa apotik sudah tidak memiliki persediaan cadangan.
Kebutuhan masker yang meningkat juga dimanfaatkan oleh penjual, dengan menaikkan harga masker dari harga aslinya. Salah satunya di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Seorang pedagang obat dan alat kesehatan, Nany mengaku harga masker dengan merek Sensi sudah melonjak drastis. Dari yang awalnya dijual dengan harga Rp 25.000 satu box (isi 50 lembar), kini harganya menjadi Rp 350.000 per box.
“Kemarin-kemarin diborong kebanyakan oleh orang China. Sekarang orang Indonesia yang borong,” katanya, Selasa (03/03/2020).
Sementara itu di Pasar Glodok, Jakarta Barat juga mengalami hal serupa. Setiap orang yang ke Glodok, membeli dalam jumlah banyak. Tidak hanya memborong masker, para pembeli pun juga membeli hand sanitizer yang harganya juga ikut naik.

Salah seorang pembeli Alin, mengeluh betapa sulitnya mencari toko yang masih menjual masker di tempatnya. Dirinya juga terkejut saat menyambangi toko kesehatan di Glodok dan mengetahui betapa tingginya harga masker dan hand sanitizer.
“Cari di apotek deket rumah udah habis semua. Pas ada harganya mahal sekarang. Masker aja bisa sampai Rp.260.000, padahal harga aslinya cuma sekitar Rp.15.000/box. Terus hand sanitizer sebotol juga udah Rp.110.000,” kata Alin pada Amanahsultra.Com.
Alhasil dirinya terpaksa membeli masker dan hand sanitizer, meskipun harganya terlambung mahal. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya penyebaran virus corona, ditengah temuan dua orang Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Sehingga ia mengharapkan kepada pihak pemerintah agar segera turun ke pasar-pasar, khusunya para pedagang-pedagang.
Laporan : Fandi
Editor : Aryani fitriana