AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Polemik roda Pemerintahan Kota (Pemkot) Kendari, rupanya menuai persoalan yang cukup heboh. Pasalnya, hingga saat ini posisi jabatan Wakil Wali Kota Kendari masih kosong.
Bahkan massa aksi yang tergabung dalam Taman Pemuda dan Mahasiswa Tolaki (Tamalaki) Sulawesi Tenggara (Sultra) ini secara gamblang menyebut Wali Kota Kendari, Sulkarnain, tidak tahu diri.
Sebab, menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Tamalaki Mepokoaso, Jefri. Posisi jabatan Wakil Kota yang dinahkodai Ketua DPD PKS Kota Kendari ini merupakan hadiah keberuntungan baginya (Sulkarnain).
” Saya mewakili teman-teman massa aksi mengatakan bahwa Sulkarnain itu tidak tahu diri, karena jabatan itu merupakan hadiah,” teriak Jefri
Selain itu, Jefri meyakini bahwa, dalam tahapan pemilihan wali (Pilwali) Kota Kendari 2017 lalu, terpilihnya Adriatma Dwi Putra (ADP) dan Sulkarnain Kadir sebagai Wali Kota dan wakil Wali Kota, karena adanya keberadaan figur ADP, dan sosok Sulkarnain saat itu sama sekali tidak dikenal oleh masyarakat di Kota Kendari.
“Kami menilai sikap Sulkarnain Kadir merupakan bagian dari upaya memonopoli jabatan. Akibatnya, program ADP-Sul yang telah dirumuskan dalam program kerja tak nampak terealisasi, “bebernya
Untuk itu Jefri mendesak Sulkarnain Kadir segera mempercepat proses penetapan Wakil Wali Kota Kendari, agar dapat membantu menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan di kota berjuluk Kota Lulo ini.
“Tidak hanya Wali Kota saja, Warga Kota Kendari juga butuh Wakil Wali Kota,” tegasnya
Untuk diketahui sebelumnya, tiga partai pengusung calon Wakil Wali Kota (Cawawali) Kendari yakni PAN, PKS dan PKB telah merekomendasikan nama yang akan menemani Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, dalam memimpin Pemerintahan Kota Kendari, dua nama itu adalah Siska Karina Imran (PAN) dan Rahman Tawulo (PKB).
Laporan : Ifal Chandra