AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Sesuai dengan amanah Tap MPR Nomor VII Tahun 2000 tentang Peran TNI dan Polri, UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, dan Perpres Nomor 17 Tahun 2011 tentang Kompolnas, dijelaskan bahwa fungsi Kompolnas sebagai Pengawas Fungsional Kepolisian.
Dimana mekanismenya diatur melalui pemantauan dan penilaian kinerja dan integritas anggota dan pejabat Polri.
Terkait hal tersebut, media mewawancarai Komisioner Kompolnas RI Dede Farhan Aulawi di ruang kerjanya, Senin (30/12/2109).
Menurut Dede dirinya sangat mengapresiasi capaian kinerja Polri sepanjang tahun 2019 ini. Penilaian ini tentu dilakukan secara objektif berdasarkan data-data yang ada, contohnya dalam hal pencapaian pengelolaan organisasi.
Dalam hal ini nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), jumlah Satuan Kerja (Satker) dan Satuan Wilayah (Satwil) Polri yang meraih status Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terus bertambah.
“Ada 33 Satker/Satwil di 14 Polda yang menerima WBK, dan 5 Satker menerima WBBM, “ujar Dede.
Kemudian Dede juga menambahkan bahwa di bidang penegakan hukum, secara umum angka kejahatan sepanjang tahun 2019 tercatat menurun 53.360 kasus atau turun 19,3 %.
“Kejahatan terbanyak yang dilaporkan adalah kejahatan konvensional 202.292 kasus dan kejahatan transnasional 36.219 kasus, “jelasnya.
Sementara itu terkait dengan operasi keamanan yang diselenggarakan oleh Polri, Dede menuturkan bahwa sepanjang tahun 2019 Polri menggelar 4 operasi terpusat dan 199 operasi kewilayahan.
“Empat operasi kepolisian terpusat 2019 yakni, Operasi Mantab Brata untuk meningkatan pengamanan Pemilu dan pasca Pemilu 2019. Operasi Nemangkawi pengamanan di daerah Papua dan Papua Barat. Operasi Ketupat pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri. Lalu Operasi Lilin pengamanan untuk menjamin Kamtibnas saat Natal dan Tahun Baru, “beber Dede.
Atas capaian kinerja sepanjang tahun 2019 tersebut, Kompolnas mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Polri yang telah bekerja keras dalam melaksanakan amanah yang diberikan oleh negara.
“Termasuk kado indah akhir tahun yang telah berhasil mengungkap dan menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Sekitar 2,5 tahun penyidik Polri bekerja ekstra keras untuk menangkapnya. Prosesnya memang terbilang cukup lama, karena Polri harus bekerja secara profesional untuk mengungkapkannya berdasarkan bukti, “papar Dede.
“Karena kita tidak boleh atas dasar asumsi, persepsi ataupun tekanan opini. Malah gelar perkaranya beberapa kali dilakukan di Kompolnas, karena Kompolnas juga menaruh perhatian besar untuk menuntaskan kasus tersebut, “tambahnya
Kemudian yang terakhir, sekali lagi Kompolnas menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran kepolisian. Teruslah bertugas dengan penuh dedikasi dan integritas, serta jangan terlena dengan capaian yang sudah diraih.
“Jalan panjang pengabdian masih menanti kiprah terbaik yang harus dipersembahkan buat bangsa dan negara. Jangan patah semangat dengan kekurangan yang masih ada, teruslah lakukan perbaikan secara berkesinambungan, “pungkas Dede.
Laporan : Ifal Chandra