AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA –
Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatinmas) dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho meninggal pada Minggu, (7/7/2019) pukul 02.20 waktu Goangzhao atau 01.20 WIB di St.Stamford Modern Cancer Hospital, Goangzhao, Cina.
Sutopo meninggal akibat kanker paru – paru yang telah di derita sejak Desember 2017 lalu.
Jenazah Sutopo telah di berangkatkan dari Cina pada pukul 18.30 waktu Cina atau 17.30 WIB. Jenazah di terbangkan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam. Jenazah Sutopo di dampingi Istrinya Retno Utami Yulianingsih tiba di Indonesia pukul 20.30 WIB. Jenazah akan di mandikan dan di sholatkan terlebih dahulu di rumah duka Raffles Hills, Tapos, Depok.
Di rumah duka tampak banyak karangan bunga berjejer dari pemerintahan dan lembaga sosial, mulai karangan bunga dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Maruf Amin, Anis Baswedan, Susilo Bambang Yudhoyono dan masih banyak lagi.
Selain itu di kalangan keluarga dan kerabat, Sutopo dikenal sebagai pribadi yang semangat, pekerja keras dan tidak pernah mengeluh. Apalagi dalam dunia jurnalis, dirinya dijuluki sebagai Sang Informan Bencana.
“Kalau yang di katakan masyarakat dan wartawan itu anak saya pejuang dan informan bencana, terimakasih banyak. Memang anak saya itu pekerja keras, sering banget di kerubungin sama diteleponin wartawan. Jadi saya minta doanya supaya diampuni dosa anak saya dan dapat tempat di sisi Allah. “kata Suharsono ayah Almarhuma Sutopo.
Sementara itu Kepala Bidang Kemaritiman BNPB, Hermawan Agustina juga mengatakan dsirinya sering jadi tempat curhat Sutopo, dan jika di kantor Sutopo merupakan sosok yang keras dan tegas. Bahkan dirinya mengaku pernah di marahi oleh Sutopo.
“Pak Topo sering memberikan contoh dan inspirasi ke anak buah bagaimana setelah terjadi bencana bisa memberikan informasi ke masyarakat sehingga menjadi tenang. Kalo di kantor beliau sosok yang keras, tegas dan apapun itu harus perfect. Hampir seluruh karyawan itu pernah di omelin sama Pak Topo termasuk saya. Pak Topo itu punya banyak ide-ide dan gagasan yang baru, jadi kita kadang ga bisa ngikutinnya. Jadi setelah di omelin baru tahu maksudny gimana, “ujar Hermawan.
Untuk diketahui jenazah Sutopo tiba di rumah duka pukul 22.30 WIB. Jenazah Alamarhum akan di mandikan dan di sholatkan di Masjid Al-Ikhlas, Tapos, Depok.
Kemudian jenazah akan diberangkat kembali ke Boyolali pukul 03.00 WIB menggunakan penerbangan pertama maskapai Garuda. Alm Sutopo dimakankan di kampung halamannya di TPU Sasono Layu, Boyolali, Jawa Tengah.
Laporan : Fandi
Editor : Ifal Chandra