AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kendari terus bertambah. Tercatat jumlah kasus dari awal Januari hingga Maret 2020 bertambah 163 kasus dengan 4 orang meninggal dunia.
Kepala P2P Dinkes Kota Kendari, Samsul Bahri mengatakan, dari empat orang tersebut terdapat dua pasien yang meninggal karena gejala penyakit lain seperti hepatitis.
“Memang ada empat orang, tapi dua yg meninggal ini dari hasil laboratorium dia menunjukan gejala hepartitis dan ini bukan disebabkan oleh DBD. Karena sebelum terserang DBD, pasien ini memang sudah ada penayakit lainnya juga,” ungkap Samsul melalui sambungan via telfon, Kamis (12/03/2020).
Keempat korban tersebut, kata Samsul, merupakan warga yang berdomisili di Kota Kendari yakni anak usia 9 tahun dari Lorong Segar, anak usia 12 tahun dari Kecamatan Nambo, dewas berumur 50 tahun di Purirono, dan satu warga Kecamatan Wuawua.
“Dari 67 kelurahan di Kota Kendari, terdapat dua kecamatan yang rawan atau yang rentan terkena DBD yakni Kecamatan Poasia dan Kecamatan Baruga,” ucapnya.
Dengan Kondisi seperti itu, Samsul menekankan untuk selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan melakukan 3M (Mengubur bahan-bahan bekas, Menutup tempat penambungan air dan Menguras bak mandi).
Selain itu sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk seperti tidur dengan memasang kelambu, menggunakan lotion pengusir nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Diketahui juga, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran Walikota tentang himbauan pencegahan DBD, juga sudah disebarkan hingga ke tiap-tiap kelurahan dan sekolah-sekolah.
Laporan : Aryani fitriana