AMANAHSULTRA.COM : KONAWE – Akses jalan Trans Sulawesi di Desa Rauwa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih terisolir.
Akibatnya, para pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa harus mengambil jalur alternatif untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Namun dikesempatan itu para pemilik jasa pincara (Rakit) di Desa Andadowi dan Desa Bao-bao, Kecamatan Sampara ikut meraih untung dengan ditutupnya akses jalan tersebut.
Bagaimana tidak, warga dan para pengendara dari arah Kendari yang hendak menuju ke Konawe dan Konawe Utara (Konut) ataupun sebaliknya, harus menggunakan jasa pincara yang tarifnya cukup menguras isi dompet.
Dimana dalam sekali menyebrang, kendaraan roda empat harus membayar tarif senilai Rp100 ribu, sedangkan motor Rp10 ribu.
” Jadi pembuatan jalan alternatif ini atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Ini beropresai sejak amblasnya jalan di Sampara. Namun setelah ditutup banyak warga yang menggunakan jasa angkutan ini. Untuk tarif itu berbeda-beda, kalau motor 10 ribu, sedangkan mobil Rp100 ribu, “ujar Andi selaku Kepala Desa Andadowi saat ditemui AmanahSultra.com, Kamis (18/7/2019).
Lebih lanjut Andi menjelasnkan bahwa, Jasa angkutan rakit ini dibuat dua minggu setelah jalan amblas di Sampara. Bahkan kata Andi, sebelum ditutupnya jalan utama tersebut, hanya sebagian warga saja yang menggunakan jasa rakit itu.
” Sebelum ada pemasangan jembatan Bili itu, warga yang menggunakan rakit itu hanya sebagian saja karena untuk menghindari kemacetan. Nah pas kemarin setelah resmi di tutup, yah banyak yang menggunakan jasa ini. Kemarin saja itu ada sekitar 130 mobil, kemudian motor ada sekitar 200 lebih, “bebernya
Sementara itu, Kapolsek Sampara, IPTU M. Adi Ismanto, menjelaskan bahwa, ditutupnya jalan Sampara ini yakni untuk memudahkan pekerjaan ataupun pemasangan jembatan bili dari Balai Jalan Wilayah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.
“Rencananya jalan tersebut akan ditutup selama sepuluh hari, bisa kurang ataupun lebih, tergantung pekerjaan jalannya sudah selesai atau belum. Dengan pemasangan ini otomatis tidak ada yang bisa melintas baik motor atupun mobil, “jelasnya
Olehnya itu, dia berharap kepada masyarakat yang dari arah Kota Kendari tujuan Unaha Kolaka, bisa melalui jalan poros Konsel tembus di Puriala. Sebaliknya bagi yang hendak ke Kolaka menuju Kendari bisa melalui jalan di Andepali tembus diperempatan Bandara Haluoleo.
“Untuk masyarakat yang mau ke Konawe Utara bisa lewat di Andepali, yakni pas di perempatan Bnadara belok kanan tembus di jembatan Pohara, atau bisa juga lewat di Bondoala, Sampara, dan La Osu dengan menggunakan pincara. Dan kendaraan mobil bisa lewat disana, “ucap IPTU M. Adi Ismanto.
Untuk diketahui, perbaikan jalan Trans Sulawesi Pohara, Desa Rauwa, bakal rampung 10 hari kedepan. Kemudian anggaran pengerjaan jalan ini cukup fantastis mencapai Rp2 miliar.
Dimana rusaknya jalan ini salah satunya disebabkan intensitas hujan yang terus menerus mengguyur beberapa Kabupaten di Sultra pada beberapa waktu lalu. Akibatnya para pengendara roda empat dan roda dua yang hendak melintas dijalan ini terpaksa harus mengambil jalan alternatif yang telah diarahkan oleh pihak kepolisian beserta pihak Dinas Perhubungan Sultra.
Laporan : Arya
Editor : Ifal Chandra