AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Identitas pelaku peledakan bom bunuh diri yang terjadi di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019, di tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB, akhirnya terungkap sudah.
Humas Mabes Polri, Brigjend Pol.Dedi Prasetyo dalam jumpa persnya menjelaskan bahwa, dari hasil pemeriksaan tim dari inavis Polda Jawa Tengah melalu rekaman CCTV bahwa pelaku terpantau membawa Tas Ransel.
” Pelaku juga mengunakan kaos hitam, dan bercelana jean, menggunkan hendsfree dan sempat duduk di sekitar Pospam 5 sampai 10 menit. Selanjutnya Pelaku meledakkan Bom Bunuh Diri menggunakan Bom Berdaya Ledak Rendah, “bebernya di ruang Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (4/6/2019) pukul 10.12 Wib.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang berada di lokasi mengatakan, terduga pelaku diketahui berinisial RA (22) dan merupakan warga setempat.
“Korban diduga pelaku (peledakan) tinggal bersama orangtuanya di sini (Kartasura),” ungkap Rycko di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Lebih lanjut Rycko mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih terus mendalami untuk mengungkap jaringan korban yang diduga pelaku peledakan tersebut.
” Dari semua bukti yang didapatkan dari olah TKP. Dan Informasi dari petugas memang ada beberapa barang yang ada kaitannya dengan tempat kejadian perkara,”ucapnya
Baru-baru ini juga Polisi telah menggeledah rumah orangtua RA dan menemukan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan ledakan di tempat kejadian.
Terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Senin (3/6/2019) dikenal sebagai sosok yang tertutup.
Semenjak lulus dari salah satu SMK di Solo, terduga pelaku RA jarang berinteraksi dengan warga.
RA juga jarang terlihat mengunjungi Masjid, padahal dulu ia kerap mendatangi masjid. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).
“(RA) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang nggak pernah. Bahkan dia juga tidak pernah berinteraksi di kampung,” imbuhnya.
Selain itu, Sudalmanto menjelaskan jika terduga pelaku RA tidak memiliki pekerjaan tetap.Sehari-sehari, RA disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung dan juga berjualan gorengan.
“Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung. Sempat jualan gorengan,”kata Sudalmanto.
Sudalmanto pun menegaskan, sikap terduga pelaku RA berubah drastis semenjak lulus SMK. RA juga sempat kuliah di salah satu perguruan tinggi, namun tak selesai dan memilih keluar.
Sang ayah RA bekerja sebagai tukang jahit dan ibunya adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Terduga pelaku RA merupakan anak kedua dari 3 bersaudara.
Pemuda berinisial RA ini, telah dirujuk ke RS Bhayangkara Semarang, Selasa (4/6/2019) pukul 05.25 Wib.
Sebelum dibawa ke Semarang, pelaku telah menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dan RSUD Dr Moewardi.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel sebelumnya menyebutkan, kondisi pelaku kritis setelah meledakkan diri di Pospam Kartasura.
“Saat ini kritis dan masih dalam perawatan di rumah sakit,”sebut Rycko
Selain itu, Humas Mabes Polri Dedi Prasetyo juga mengatakan, bahwa sepanjang tahun 2019 ini, Polri sudah menciduk 68 terduga teroris dari beberapa jaringan.
Laporan : Tri Mahmudi
Editor : Ifal Chandra