AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Sebagaimana beberapa kota lain di Austria maupun di Eropa Tengah pada umumnya ada kemiripan dan ciri khas masing-masing.
Objek studi banding kali ini adalah kota Salzburg yang memiliki kekhasan seperti gang-gang kecilnya yang cantik, arsitektur bangunan-bangunan masa lampaunya yang mempesona, dan musik klasiknya yang sangat indah.
Hal ini dipaparkan Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) Dede Farhan usai melaksanakan studi banding tim-nya ke kota Salzburg, Senin (16/12/2019).
Kata Dede, Salzburg merupakan salah satu situs Warisan Dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO dan juga memiliki sejarah yang kaya akan seni dan budaya.
“Arsitektur yang bergaya Baroque di Salzburg didesain oleh dua arsitek asal Italia yaitu Vincenzo Scamozzi dan Santino Solari, sampai-sampai tempat ini dijuluki “Roma di Utara”, banyak rumah dan pertokoan dari zaman Abad Pertengahan yang terlestarikan dengan baik hingga kini, “ucapnya kepada AmanahSultra.com, Selasa (17/2019/2019).
Selaim itu Dede menjelaskan bahwa, kota yang terletak di pinggiran Pegunungan Alpen ini, mengambil sumber airnya langsung dari pegunungan tersebut, sehingga air dari kerannya pun terasa begitu segar.
“Para pecinta film The Sound of Music pasti sudah tahu kalau keluarga Von Trapp di film tersebut terinspirasi dari keluarga Von Trapp yang sebenarnya, yang tinggal di Salzburg sebelum pindah ke Amerika Serikat, “ujarnya
“Oleh karena itu sutradara film The Sound of Music memilih untuk melakukan syuting The Sound of Music di Salzburgnya langsung, dimana lokasi-lokasi syutingnya pun kemudian dijadikan atraksi-atraksi turis Kota Salzburg, “tambah Dede.
Bahkan, tempat-tempat seperti Hotel Leopoldskron Palace, Taman dan Istana Mirabell, dan air mancur terkenal di Reisdenz Square, sehingga menarik ratusan ribu wisatawan yang datang setiap tahunnya.
“Jangan lupa di Salzburg ada yang disebut Getreidegasse, yaitu jalanan yang b pedagang lokal dan pengrajin tradisional yang sukses di tempat ini. Baik mereka yang berjualan di toko fashion, toko kulit, barang-barang antik, hingga penginapan tradisional, “pungkas Dede
Laporan : Ifal Chandra