AMANAHSULTRA.COM : KONSEL – Desa Wunduwatu, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) baru-baru ini di tetapkan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsosnaker) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Launching atau peresmian sebagai Desa Sadar Jamsosnaker ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel, H. Sjarif Sajang di dampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sultra, Muhyiddin DJ, Kamis (3/9/2019).
Dimana kegiatan itu juga dirangkaikan dengan penyerahan Santunan Jaminan Kematian (JKM) Almarhumah Sardiana kepada ahli waris Ismail dan Almarhum Sutrisno Sudarmo kepada ahli waris Tursinah masing-masing senilai Rp. 24 juta.
Selain itu ada juga penyerahan bantuan kursi Balai Desa serta Karpet Mushola yang diterima oleh Pj. Kades Wunduwatu, Irwansyah.
Sekda Konsel, Sjarif Sajang menyampaikan terima kasih dan apresiasi sekaligus rasa bangga atas dipilihnya salah satu Desa di Konsel oleh BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga nantinya bisa menjadi pionir percontohan bagi Desa lainnya yang ada di wilayah Konsel untuk bagaimana memproteksi warganya dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dengan ditetapkannya Desa ini tentu menjadi suatu kebanggaan bagi kita, dan masyarakat juga bisa merasakan manfaat langsung program BPJSnaker, yang jika terkena musibah sudah tidak repot – repot lagi melaporkan kepada pihak lain tetapi langsung ke Kantor BPJS terdekat dan bisa tertangani dengan baik serta menguntungkan bagi anggotanya dengan iuran rendah, “ungkapnya
Kata Sjarif hal ini bukti kepedulian dan sinergitas program Pemda dan Pusat bersama stakeholder sesuai amanah undang-undang, untuk memberikan jaminan perlindungan tenaga kerja kepada masyarakat baik pekerja mandiri maupun badan usaha.
“Kita juga berharap seluruh masyarakat pekerja Konsel dapat terdaftar sehingga mendapat perlindungan dan jaminan resiko kecelakaan dan kematian akibat bekerja dari Program BPJSNaker ini, “jelasnya
Sedangkan menurut Kepala BPJSnaker Provinsi Sultra, Muhyiddin DJ mengatakan, ditunjuknya Desa Wunduwatu karena tingkat kesadaran perangkat Desa dan masyarakat pekerjanya yang begitu tinggi terkait pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, dibuktikan dengan antusiasnya masyarakat mendaftarkan dirinya dalam program BPJSNaker tersebut.
“Jadi penunjukan Desa ini bukan kebetulan semata, namun karena telah melalui proses pembinaan kepada aparat dan warga desa serta tingginya animo masyarakat setempat untuk ambil bagian dari program Jamsosnaker ini, ” ucap Muhyiddin.
Ia juga berharap melalui peluncuran Desa Sadar Jamsosnaker, masyarakat bisa lebih memahami program kerja kami, sehingga turut serta dalam program tersebut yang bertujuan agar dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya jaminan perlindungan ketenagakerjaan.
“Sekaligus menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan Pemda Konsel, dengan membantu Desa ini masuk dalam program Desa Sadar Jamsosnaker. Yang juga merupakan bagian dari program BPJSNaker pusat yang terintegrasi hingga ke daerah sebagai bentuk dukungan percepatan pembangunan, dengan sasaran program yakni ribuan Desa se- Indonesia sepanjang tahun 2019, “kata Muhyiddin
Sementara itu, Plh. Kades Wunduwatu, Rohsidin, dan atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Desa menyampaikan terima kasih atas di canangkannya sebagai Desa Sadar Jamsosnaker.
Dia bersama warga sangat mendukung program yang dibawa oleh BPJS Ketenagakerjaan, termasuk terus menjalankan program pembangunan Desa bersinergi dengan program Pemda Konsel, sekaligus berharap menjadi inspirasi bagi Desa-Desa yang ada di daerah lainnya.
“Kami berterimakasih atas penunjukkan Desa kami, tentu dengan program ini berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan jaminan kecelakaan kerja, juga karena adanya perhatian khusus dari Pemda Konsel dan BPJS Ketenagakerjaan, “ungkap Rohsidin
Rohsidin juga menjelaskan bahwa, Desanya terbentuk pada 25 April 1997, yang merupakan pemekaran dari Desa induknya yakni Desa Bumi Raya, dengan luas wilayah 12,3 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 964 jiwa terdiri 273 pria dan 476 wanita, dengan mata pencaharian utama bertani dan berkebun. Yang mama mayoritas warganya telah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan.
Laporan : Agus Muhaimin
Editor : Ifal Chandra