AMANAHSULTRA.ID : KONAWE – Perusahaan Tambang PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNi) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) kembali memanas pada, Senin (14/12/2020).
Ratusan buruh VDNi dan OSS yang tergabung dalam Serikat dan Perlindungan Tenaga Kerja (SPTK) Kabupaten Konawe dan Afiliasinya Dewan Pengurus Wilayah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (OPW F-KSPN) Provinsi Sulawesi Tenggara, saling bentrok dengan petugas keamanan di perusahaan milik tiongkok itu.
Tak hanya pihak keamanan diperusahaan tersebut. Massa aksi juga terlibat bentrok dengan aparat TNI dan Kepolisian.
Akibatnya, pos keamanan perusahan tambang (VDNi) yang berada di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, jadi amukan massa aksi.

Bahkan 135 anggota kepolisian yang dibantu TNI Koramil, tidak mampu menahan amukan massa aksi tersebut.
Aksi bentrok itu terjadi lantaran massa demonstran tidak diberikan ruang untuk bertemu dengan GM PT VDNI Mr Tony Zhou.
Akibatnya, aksi saling dorong pun terjadi di gerbang masuk Perusahaan itu (VDNi).
Satu unit mobil dump truk dan tiga unit alat berat excavator dibakar oleh masa aksi.
Penanggung jawab aksi, Ilham Killing menuturkan bahwa, Aksi Mogok Kerja yang telah dilakukan massa itu sejak 27 November 2020 lalu telah dirundingkan di Dinas Nakertrans.
Namun kata dia, pihak perusahaan telah menolak tuntutan 2 poin tersebut yang sudah gagal runding dan tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
“Kami Mempertanyakan Kejelasan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKW1) Pekerja atau Karyawan VDNI, karena banyaknya pekerja dan buruh yang ada diperusahaan itu yang jangka waktu bekerjanya lebih dari 36 Bulan (3 tahun), sampai saat ini belum ada kejelasan statusnya menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), “ungkap Killing dalam orasinya
Selain itu lanjut Killing, ” Kami menuntut Kenaikan Upah bagi pekerja atau buruh yang sudah lebih dari 1 Tahun bekerja, karena kami lihat sudah tidak Sesuai lagi dengan Peraturan pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015, Pasal 42, “jelasnya
Sejauh ini Killing mengatakan, dari aksi unjuk rasa itu, ada beberapa buruh yang terluka akibat lemparan batu dan juga benda tumpul.
Bukan hanya itu saja, kendaraan roda dua (motor) para buruh dirusak oleh pihak perusahaan.
“Ada beberapa orang buruh yang terluka akibat bentrok dengan petugas keamanan dari PT VDNI dan juga kepolisian. Bahkan, motor para buruh di buang di Got oleh security VDNI, “ucap Killing
Penulis : Falonk