AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, resmi mengakhiri peringatan potensi tsunami pada gempa yang berlokasi di 147 kilometer barat daya Sumur, Banten.
Hal itu dikatakan Dwikorita dalam konferensi pers di kantor BMKG Jl. Angkasa 1 No.2, Gunung Sahari, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jum’at (02/08/2019).
Sebelumnya Dwikorita menjelaskan, awalnya BMKG memprediksi bahwa tsunami tiba di daratan sekitar pukul 19.35 WIB. Akan tetapi, karena situasi yang kompleks membuat tsunami belum tiba di daratan.
Namun berdasarkan SOP BMKG memberi jeda hingga 2 jam sebelum mengakhiri peringatan dini itu untuk mengantisipasi faktor-faktor alam yang tak bisa diprediksi.
“Karena fenomena alam banyak hal yang tidak pasti, banyak yang kompleks, SOP (prosedur) mewajibkan menunggu hingga dua jam dari peringatan kedatangan terakhir, “ucap Dwikorita.
BMKG kemudian mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami. Sejumlah wilayah berstatus siaga dan waspada tsunami dengan ketinggian gelombang maksimal 0,5-3 meter. Namun setelah melakukan dua jam pemantauan mulai pukul 19.35 WIB hingga 21.35 WIB, BMKG akhirnya resmi mengakhiri peringatan potensi tsunami.
“Peringatan dini Tsunami yang disebabkan oleh gempa dengan magnitudo 7,4 SR pada 2 Agustus 2019 pukul 19.03 WIB dinyatakan telah berakhir, “tutupnya
Laporan : Fandi
Editor : Ifal Chandra