AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Insiden Kapal tongkang yang karam, hingga nyaris terbalik di Perairan Lasolo Kepulauan (Laskep), Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini beredar luas di Media pemberitaan dan Media Sosial (Medsos).
Kapal tongkang ini, disebut milik PT Marindo Jaya Sejahtera Tb. ITS Ruby Bg. Marine Power 3009.
Kabarnya, tongkang yang memuat ore itu berasal dari IUP PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS) dan berangkatkan dari Jetty-nya yang berada di Konawe Selatan (Konsel) hendak menuju ke smelter PT. GNI yang berada di Kolonodale, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Terlihat Laut disekitar pulau Labengki hampir seluruhnya kecoklatan akibat tumpahan ore nikel dari tongkang itu pada, Senin (10/6/2024)
PIHAK PT GMS BUKA SUARA
Bahkan insiden ini sempat simpang siur dari mana asalnya, hingga pada akhirnya pihak PT GMS pun angkat bicara.
Seperti dilansir dari salah satu media, ST Proyek Manager PT GMS, Muhammad Aris menyebut bahwa peristiwa karamnya kapal tersebut murni kecelakaan akibat kondisi cuaca yang tidak baik saat berlayar.
“Insiden itu disebabkan oleh ombak besar yang menerjang kapal tongkangnya , bukan karena kesalahan manusia, “ucapnya Selasa (11/6/2024)
Dari awal mula kejadian itu, kapal tongkang Its Ruby Bg. Marine Power 3009 milik PT Marindo Jaya Sejahtera (MJS) sebelum muat di Jetty GMS Laonti, baru sehari turun dok Galangan di Lapuko.
Setelah memuat, dalam perjalanan dari Laonti (Jetty GMS) menuju Kolonodale pada tanggal 9 Juni 2024, sekitar pukul 07.40 WITA, di posisi lintang bujur 03’21.195’E / 122’29.674’S, nakhoda kapal memutuskan untuk berlindung diselat Labengki akibat kondisi cuaca yang buruk.
Saat hendak kembali melakukan perjalanan, air laut disekitar parkirnya atau tempat berlindungnya tongkang itu sedang surut, sehingga kapal pun mengalami kemiringan dan hampir terbalik hingga ore nya pun tumpah kelaut.
“Ini murni kecelakaan yang tidak disengaja, dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, “tutur Nahkoda Kapal, Zainal
TANGGAPAN PARA PEMERHATI DAERAH ATAS PERISTIWA ITU
Sementara itu, Presidium Koalisi Aktivis Pemerhati Pemerintah, Lingkungan dan Pertambangan Sulawesi Tenggara (Kapitan Sultra), Asrul mengatakan hal itu terjadi akibat over draft (melebihi kapasitas tampung).
Kata Asrul, berdasarkan dokumentasi yang diperoleh saat memuat dari jetty kapasitas ore yang dimuat ke tongkang itu overdraft.
“Dugaan kami karena buritan tongkangnya tenggelam. Sehingga buritan tongkang sama draft haluan tongkang sudah tidak terlihat juga draft nya. Jadi ini 100 persen over draft, “jelasnya
Sehingga Asrul mengatakan bahwa kapal itu seharusnya tidak boleh diberangkatkan dan dikeluarkan Surat Izin Berlayar (SIB)-nya dari Syahbandar Lapuko.
Ia pun menjelaskan bahwa akibat insiden itu, Syahbandar Lapuko dinilai lalai dalam SOP kelayakan keberangkatan tongkang
Tb. ITS Ruby Bg. Marine Power 3009.
“Akibat hal ini aparat penegak hukum harus segera memeriksa Shipper PT GMS serta agen tongkang yang berwenang mengurus dokumen kapal, serta pihak perwira jaga dan Kepala Syahbandar Lapuko yang telah mengeluarkan SIB ke tongkang itu, “tegas Asrul
Di tempat terpisah, Ketua Umum Persatuan Pemerhati Daerah Konawe Utara (P3D Konut) Jefri turut menyoroti insiden itu.
Sebagai putra daerah Konawe Utara, Jefri sangat mengecam peristiwa itu dikarenakan telah merusak Taman Wisata Alam Laut (TWAL) diseputaran teluk Labengki.
Apa lagi disana kata Jefri, ada wisata Nasional pulau Labengki. Dimana terdapat banyak keanekaragaman hayati yang wajib di jaga dan dilestarikan.
“Kita tahu kan, Labengki ini menjadi Icon destinasi wisata di Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara yang sudah masuk dan diakui diajang Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Nah bagaimana wisatawan mau berkunjung lagi kalau lautnya tercemar seperti itu, “ucapnya kepada AmanahSultra.id, Selasa (12/6/2024)
Oleh sebab itu, Ia pun akan melaporkan Syahbandar Lapuko atas insiden tersebut ke Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Kami akan melaporkan Syahbandar Lapuko atas dasar tidak memeriksa kelayakan kapal serta persyaratan kapal dan lain-lainya. Juga kami akan laporkan PT GMS sebagai pemilik ore nikel, “tegas Jefri
KOMENTAR WARGA NET IHWAL TERCEMAR NYA LAUT AKIBAT ORE YANG TUMPAH DI TONGKANG INI
Tak tinggal diam, Video yang beredar ini ikut menjadi sorotan pedas Warga Net, di Media Sosial (Facebook).
Mereka pun mengecam rusaknya biota Laut akibat tumpahan ore oleh insiden tongkang tersebut.
Seperti akun milik @Rindo Rondob Ardianto menyebut, “Lebih baik terbalik. Kaya akan sumber daya alam tetapi rakyat tidak menikmati. Semakin rusak warga yang kena imbasnya. Perusahaan-perusahaan tambang angkat kaki dan menutup mata. Seolah olah mereka tidak tahu apa. Hanya merusak sumber daya alam dan keringat masyarakat, “tulisnya di kolom komentar
Akun lainnya yakni @Herdhan Ali Abdullah juga ikut bersuara, “Kasihan ekosistem lautnya jadi rusak, “koarnya
Kometar pedas juga dilontarkan akun @Erik Pateda Erik, “Nikel sarat dengan korupsi dan penipuan. Memang begitu banyak musibah, “komennya
Disusul akun milik @Andi Rafael, @Ikmhal Fatahillah, @Wiro Sableng.
“Ekosistem Laut dicemari, “Tulis Andi
“Kasian Biota Lautnya kena pencemaran, “komen Ikhmal,
“Kasian Alamku Hancur, “terang Wiro di komentarnya
Saat tim Media AmanahSultra.id mencoba menghubungi Pihak Syahbandar Molawe melalui WhatsApp. Pesan WA yang dikirimkan tertera centang satu.
Penulis : Falonk