AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Tak heran lagi jika proses pengerjaan jalan Kendari-Toronipa menjadi perbicangan bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dimana, anggaran proyek tersebut sangat fantastis mencapai Rp1 Triliun lebih.
Diketahui juga bahwa jalan itu menggunakan beton yang panjangnya 14,5 kilometer dengan lebar 27 meter.

Bahkan selain jalan Kendari-toronipa, beberapa mega proyek pemprov sultra yakni Pembangunan Rs Jantung, pembangunan gedung perpustakaan serta rehab rujab gubernur, juga ditanya-tanya soal asal usul anggarannya.
Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari, lham Nur Baco mengatakan jika proyek jalan Kendari-Toronipa dikerjakan menggunakan aspal, mungkin tidak akan menghabiskan anggaran sebanyak Rp800 miliar.
“Seharusnya kalau hanya jalan pariwisata tidak perlu lebarnya sampai 27 meter dan menggunakan beton. Bisa dilihat jalan pariwisata di Bali yang merupakan tempat wisata internasional tidak ada seperti itu, “ungkapnya, Minggu, (27/12/2020)

Padahal kata Ilham, anggaran sebesar Rp1 Triliun seyogyanya tidak hanya difokuskan untuk jalan Kendari-Toronipa, tetapi jalan rusak sepanjang 250 kilometer yang tersebar diwilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) juga harus menjadi prioritas pemerintah.
“Sekarang kita melihat jalan rusak disultra, mulai dari lasolo-wawotobi, abuki-latoma, ladongi, poli-polia sampai lambandia, motaha lambuya, angata tinanggea, lalembu, butur maligano ronta, raha lakapera, semuanya dalam kondisi memprihatinkan rusak parah, “jelasnya
Kemudian disisi lain, dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih menghantui masyarakat khusunya di Sultra, harusnya menjadi perhatian pemerintah.

Sebab, anggaran dana covid Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra sebanyak Rp400 miliar, tidak sepenuhnya terealisasi dan dirasakan oleh masyarakat.
“Kita kalkulasi saja jalan Kendari-Toronipa Rp1 Triliun, rumah sakit jantung Rp460 miliar, perpustakaan Rp100 milyar lebih. Belum lagi rehab rujab gubernur senilai Rp20 miliar. Ini yang perlu dipertanyakan anggaran Covid-19 sasarannya apa?, “jelasnya
Sehingga diapun berharap, ditengah wabah covid-19 pemerintah provinsi sulawesi tenggara tidak hanya mengurus proyek-proyek besar, namun bagaimana agar semua masyarakat disultra bisa merasakan dampak anggaran senilai ratusan miliar itu.
“Masih banyak saudara-saudara kita yang belum rasakan namanya kemerdekaan. Saya minta kepada pemerintah sultra, uruslah dulu kesejahteraan masyarakat, karena itu anggaran dana Covid tidak sedikit, “pungkasnya
Penulis : Falonk