AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Salah seorang warga Kelurahan Alolama, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari merasa sedih. Bagaimana tidak, ia tertipu dengan penjual gula pasir halus yang berdagang di Pasar Basah Mandonga. Parahnya lagi gula yang dibelinya itu bukannya terasa manis melainkan rasa asin yang dihasilkan.
Kejadian itu bermula pada Jumat (31/5/2019) sekitar pukul 15.00 Wita. Ibu (korban) yang enggan disebutkan namanya itu membeli gula halus sebanyak 2 kilogram dengan harga Rp 15 ribu untuk satu kilogram, gula itu bakal digunakan sebagai bahan membuat kue lebaran.
Terkuaknya hal itu saat korban telah membuat kue lebaran. Namun saat coba untuk dikonsumsi ternyata rasa dari gula itu tidak manis melainkan asin. Bahkan setelah dimakan oleh anaknya mereka juga langsung merasakan mual-mual.
Dikatakan korban bahwa ia bersama beberapa anaknya membuat kue lebaran sebanyak 3 kilogram dengan mencampurkan 1 kilogram gula pasir tersebut. Namun setelah matang tekstur kue itu berbeda dari kue biasanya, bentuknya tampak pecah-pecah.
“Saya rasa kuenya tidak manis, tapi rasanya asin. Anak saya juga dia rasa sama, asin katanya. Akhirnya kue itu tidak jadi untuk dimakan, saya simpan saja. Kemudian saya pergi kembali membeli gula yang baru pada penjual yang lain sebanyak 1,5 kilogram, tapi masih di Pasar Basah Mandonga sekira pukul 08.00 Wita,” beber Ibu itu, Jumat (31/5/2019).
Kemudian setelah sampai kerumah, dia pun (korban) langsung menyuruh salah satu anaknya untuk mencoba merasakan gula pasir yang dihaluskan, ternyata rasanya masih tetap sama dengan gula pasir sebelumnya.
Seakan masih belum percaya, ia pun memanggil tetangganya untuk menguji rasa gula itu dengan cara dicicipi. Kata dia, tetangganya juga merasakan hal yang sama, mereka mencoba membandingkan gula asli yang sudah dihaluskan dengan yang palsu. Ternyata benar rasanya berbeda dari gula asli.
“Gula palsu ini rasanya manis di awal lalu cepat hilang rasanya (langsung tawar). Baunya juga berbeda, gula asli beraroma, tapi gula palsu ini tidak berbau, seperti terigu. Kita coba tes di dalam air, gula asli ketika kena air, masih melengket, tapi gula palsu ini langsung jetuh ke dasar air,”paparnya
Dengan penuh rasa kecewa, korban kembali lagi ke pasar itu untuk mengganti gula yang ia beli dengan yang asli. Penjualnya bingung dan bertanya, kenapa gulanya di kembalikan lagi sementara banyak pembeli yang tidak seperti ini. Ibu tersebut menjawab tidak akan lagi menggunakan gula tidak manis itu. Dengan rasa tidak percaya, penjual tersebut mencobanya dan ternyata benar tidak manis, uangnya pun langsung dikembalikan oleh si penjual tadi.
Selain itu korban mengaku telah merugi sekitar ratusan ribu akibat gula palsu itu. Pasalnya kue yang telah jadi tidak bisa dikonsumsi, sementara di dalam campuran kue itu, ada telur puluhan biji, mentega, terigu dan bahan kue yang lain menjadi sia-sia.
“Kita konsumsi juga, kita takut jangan sampai ada bahan berbahaya lain yang tercampur dari gula palsu itu. Karena tiga orang setelah makan kue itu, dia rasa mual, sakit perut,” keluhnya.
Atas hal itu Ia pun meminta pihak terkait seperti balai pengawasan obat dan makanan (BPOM) segera menangani kasus ini. Dirinya khawatir akan ada korban lain yang dirugikan oleh para pedagang nakal.
Tak hanya itu, korban juga meminta kepada pihak kepolisian setempat untuk menindak pedagang nakal tersebut, sebab dia menduga banyak yang sudah membeli gula palsu tersebut.
Laporan : Aryani fitriana
Editor : Ifal Chandra