AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Sulkarnain memberi warning ke aparat TNI untuk tidak ikut terlibat dalam penjualan puluhan ribu ton kargo ore nikel yang di duga ilegal di Blok Morombo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Hal itu dikatakn Sulkarnain kepada AmanahSultra.id, Selasa (30/5/2023).
“Kami mendapat informasi ada dugaan keterlibatan TNI dalam upaya penjualan paksa puluhan ribu ton kargo hasil penambangan ilegal di Morombo, “ungkapnya
Lebih lanjut kata Wabendum bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba (PEMM) ini bahwa penghentian aktivitas sejumlah Jetty perusahaan tambang di Morombo beberapa waktu lalu di duga kuat ada kaitannya dengan upaya penjualan paksa barang-baran ilegal tersebut.
“Pada dasarnya kami mengapresiasi langkah TNI menghentikan aktivitas Jetty kemarin. Namun setelah kami mendapat informasi, ternyata ada tongkang yang sandar bersamaan dengan penghentian aktivitas Jetty itu, ”papar pria sapaan Sul
Olehnya itu, Eks Ketum HMI Cabang Kendari ini berharap agar keberadaan institusi TNI dapat melakukan penjagaan dengan ketat sehingga tidak ada aksi penjualan barang ilegall di Blok Morombo
“Ya kami percayalah keberadaan institusi TNI di areal Blok Morombo dapat menjaga barang sitaan negara dari para mafia tambang. Namun jika TNI justru ikut terlibat maka itu adalah penyalahgunaan wewenang, “ujarnya
Ia pun meminta Danrem 143/HO untuk memerintahkan seluruh personil TNI yang berada di Morombo, tidak terlibat dalam upaya penjualan paksa barang-barang hasil penambangan ilegal.
“Kami masih pantau kondisi di sana, jadi saya minta Danrem untuk menginstruksikan seluruh anggotanya yang berada di Morombo jangan coba-coba ikut terlibat, “tegasnya
Penulis : Falonk