AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Sejumlah SPBU yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tentunya membuat panik para pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut.
Bahkan akibat langkahnya BBM jenis solar ini, terlihat antrian panjang Kendaran truk sedang dan truk besar di beberapa SPBU di Kendari.
Meski demikian tak jarang pula para pengendara truk nekat membeli solar eceran milik pedagang emperan.
Harga BBM di tempat tersebut tentunya sangat berbeda dengan BBM yang ada di Stasisun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Menyoal terkait kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi III bidang Infrastruktur dan Pertambangan DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra (AJP) naik pitam dan tak menyangka bisa seperti itu.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra ini menyebut bahwa kelangkaan itu terjadi diduga kebutuhan solar subsidi lebih banyak pasok ke industri pertambangan di beberapa Kabupaten Wilayah Sultra.
Apalagi kata Aksan, harga Solar atau Shell V-Power Diesel non subsidi peruntukan industri dan kalangan atas ikut naik di April 2022 ini.
Dimana, harga Solar non subsidi dari Rp13.750 per liter naik Rp4.350 sehingga menjadi Rp18.100 per liter.
“Harga Solar industri juga lagi meroket harga. Jadi ada besar kemungkinan Solar subdsidi yang ada di SPBU di jual ke industri khususnya pertambangan, “ucapnya, Kamis (7/4/2022)
Dia yang mewakili seluruh jajaran di DPRD Sultra dan Komisi III memberikan peringatan keras kepada seluruh SPBU yang ada di Kota Kendari.
“Untuk itu ini peringatan keras untuk semua SPBU di Kendari jangan ada yang melakukan jual beli Solar untuk kepentingan perusahaan tambang, “tagas Aksan Jaya Putra
Pemilik tagline ‘Kendari Bisa’ ini juga mengajak seluruh Stackholder, pemerintah yakni Dinas ESDM, pertamina dan aparat kepolisian untuk mengawasi SPBU di Kota Kendari yang melakukan penjulan Solar untuk industri tambang.
Tak hanya itu saja, ia juga meminta kepada Pertamina supaya memberikan sanksi berat, terhadap SPBU yang berani menjual Solar subsidi ke perusahan tambang.
“Yang terberat izinnya harus di cabut, tapi di Pertamina ada mekanisme sanksi sebelum izinnya di cabut, “kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra ini
Bahkan dalam waktu dekat ini dia akan menjadwalkan untuk turun dan mengamati langsung di SPBU di Kota Kendari.
“Saya akan turun ke SPBU. Supaya kita bisa tahu apa penyebab kelangkaan BBM Solar dan juga pertalite, “Aksan memungkas
Penulis : Falonk