AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Sejumlah pelaku usaha Rumah Makan yang berada di Kota Kendari mulai beralih menggunakan Bright gas 5,5 kg yang sebelumnya mereka menggunakan Gas Subsidi 3 kg.
Dari hasil kunjungan lapangan PT Pertamina (Persero) hari ini bersama Dinas Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kota Kendari, Agen LPG NPSO PT. Putra Wirawan Gas dan media, sudah mencatat delapan rumah makan.
Diantara delapan tersebut sudah ada tujuh rumah makan berhasil diambil dan ditukarkan dengan gas 5,5 kg. Total keseluruhan tabung gas 3 kg yang berhasil di tukarkan berjumlah 30 tabung.
Sedangkan satu rumah makan yakni Rumah Makan (RM) Cobek-cobek yang berada di Kecamatan Mandonga memiliki jumlah tabung 3 kg sebanyak 16 tabung. Namun, belum berhasil di tukarkan dikarenakan pemilik tidak berada di tempat.
Sales Executive LPG Pertamina Kendari, Arnaldo Andika Putra mengatakan, karyawan RM. Cobek-cobek sudah menghubungi pemiliknya untuk segera membuat jadwal.
“Tadi kita sudah kontek sama penjaganya disitu untuk menyampaikan ke pemiliknya supaya segera dijadwalkan untuk beralihnya kapan. Terakhir ini sebelum kita makan siang itu ada di laundry super di sebelahnya for you, itu dia tukar dua tabung 3 kg dengan satu tabung BG 5,5 kg,” ungkapnya
Untuk program ini di mana menggratiskan biaya refill pada saat penukaran pertama sampai bulan Oktober, setelah itu tetap masih bisa ditukarkan. Hanya saja, tidak akan ada pengratisan biaya refill di awal dan tidak mendapatkan kompor bagi yang menukarnya.
Lanjut Aldo mengatakan, sebagian rumah makan ada yang belum tau dan ada juga masih berpikir hitung-hitungan bisnis. Kemungkinan mereka mencari yang paling murah tetapi sebenarnya mereka semuanya memang berminat.
“Intinya, setelah dijelaskan kenapa mereka harus beralih mereka mau, bahwasannya tabung gas 3 kg itu tidak layak untuk mereka pakai karena mereka bukan lagi usaha mikro. Semua responnya positif dan setelah di jelaskan mereka mengerti dan ingin beralih, sejauh ini tidak ada kendala,” tuturnya
Jikalau tindakan sosialisasi ini sudah tidak bisa mengajak mereka beralih, mau tidak mau pihak PT. Pertamina akan mengandeng aparat kepolisian untuk melakukan penindakan yg lebih tegas.
Laporan: Aryani Fitriyana