AMANAHSULTRA.COM : BUTENG – Seorang ibu pasti sangat menyayangi anaknya dan memberikannya kasih sayang yang luar biasa, karena anak adalah harta yang paling berharga.
Namun, berbeda dengan kelakuan ibu muda ini. Malfia (21), warga Desa Doda Bahari, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), tega mengiris leher anak balitanya yang berumur dua tahun dan membunuh anak bayinya dengan cara merendamnya di bak kamar mandi.
Ibu muda ini diduga mengalami gangguan depresi setelah melahirkan Alfin, dan makin bertambah parah lagi setelah melahirkan Aira.
Kejadian itu di ketahui langsung oleh kaka kandung sang ibu Aco (35), saat masuk ke dalam rumah dan melihat kemenakannya Alfin (2) dalam keadaan bersimbah darah di leher belakangnya dalam kamar tidur, sekira pukul 17.00 WITA.
Saat tiba di rumah orang tuanya di Desa Doda Bahari, pintu dalam keadaan terkunci. Ia pun berteriak memanggil adiknya Malfia untuk membukakan pintu. Tak lama kemudian pintu dibuka Salfia.
Malfia yang tengah berdiri mengayun anak bayinya Aira yang masih berusia empat bulan lebih, ditegur Aco agar tikar yang basah dibawah ayunan dijemur di luar.
Aco juga menanyakan keberadaan Alfin dan mengingatkan Malfia untuk disuruh bermain di luar rumah bersama teman-temannya.
Tak ada sahutan dari Malfia, Aco pun memeriksa Alfin kedalam kamar. Saat membuka pintu kamar, ia melihat darah di lantai dan tak jauh dari tempat Alfin berbaring ditemukan pisau dapur.
Ia pun cepat-cepat memeriksa kemenakannya tersebut dan menemukan luka menganga di belakang leher Alfin.
Aco pun segera membawa Alfin keluar rumah dan memanggil bibinya yang bersebelahan rumah dan tetangganya untuk segera dibawa ke puskesmas. Karena sudah ada tetangga yang membawa Alfin, bibinya pun masuk ke rumah dan mendapatkan Malfia sudah duduk bersimpuh tak jauh dari ayunan Aira.
Melihat tikar dibawah ayunan Aira basah, sang bibi pun memeriksa Aira sang bayi dalam ayunan. Ternyata badan Aira dan baju yang dikenakannya basah, kondisinya pun sudah membiru dan tak ada suara.
Aco pun menyuruh bibinya membawa Aira ke puskesmas. Sayangnya, saat diperiksa petugas medis nyawa Aira sudah tak tertolong lagi. Sementara Alfin yang kritis dibawa ke RSUD Buteng di Lombe.
Sementara Malfia sendiri telah diamankan oleh saudara lainnya dan tetangganya ke rumah sebelah. Saat diamankan, Malfia tidak memberikan perlawanan dan bersuara. Ia hanya tertunduk dan memelototi orang yang coba menatapnya.
“Saya menduga adik saya Malfia ini telah merendam bayinya dalam bak kamar mandi sewaktu saya datang dan Alfin belum lama diiris belakang lehernya dengan pisau dapur,” ungkapnya
“Mungkin sewaktu sendiri dalam rumah, anaknya menangis dan bayinya rewel. Sehingga dia depresi dan penyakitnya kambuh kemudian tega menghabisi anak-anaknya,” duga Aco
Saat kejadian, suami Malfia tengah melaut menjaring ikan untuk menafkahi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Magrib baru pulang. Betapa kagetnya dia melihat banyak orang berkerumun di rumahnya.
“Kenapa bukan saya yang mati, kenapa harus anakku,” ucapnya sembari terisak tangis.
Ia kemudian dihibur dan langsung diantar ke RSUD Buteng untuk melihat kondisi Alfin yang masih punya harapan hidup.
Untuk sementara, pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari para saksi, barang bukti, dan mengamankan Malfia di rumah lainnya. Mereka juga berkoordinasi dengan tenaga medis di Puskesmas Sangia Wambulu untuk memastikan kondisi kejiwaan Malfia.
Laporan : Aryani fitriana