AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Sebagai salah taglinenya Kota Bertaqwa, Kendari rupanya masih ramai dengan Tempat Hiburan Malam (THM).
Bahkan tak jarang kita jumpai, THM yang beredar di Kota Lulo ini ada yang bermasalah. Salah satunya THM yang belum lama diresmikan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Exodus.
Yang mana barusan ini, Ketua Komisi I DPRD Kota Kendari, Zulham Damu, SH menegaskan bakal memeriksa kondisi fisik lapangan dan izin operasional THM Exodus.
Langkah ini merupakan buntut protes
Koalisi Aktivis Mahasiswa, Pemuda, dan Ormas (Kompas) SultraSultra, Kamis (19/12/2024)
Dimana mereka menemukan sejumlah masalah yang mencuat, seperti pajak, izin lahan parkir, hingga jam operasional tempat tersebut.
Zulham menerangkan bahwa pihaknya patut curiga jika ada ketidaksesuaian antara aktivitas yang terjadi di lapangan dengan izin yang telah dikeluarkan.
Olehnya itu ia berencana untuk turun langsung ke lokasi bersama tim yustisi serta anggota DPRD yang membidangi masalah ini, yakni Komisi I dan II.
“Persoalan THM Exodus akan kami uji kondisi fisik lapangan dengan izinnya, karena kami patut curigai ada ketidaksesuaian izin aktivitas yang ada di lapangan, makanya nanti kami agendakan untuk melakukan pemeriksaan, “ungkapnya, Senin (23/12/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat apakah THM Exodus sesuai dengan izin yang telah diberikan atau terdapat masalah yang berkaitan dengan dampak sosial yang ditimbulkan.
Ia juga megimbau pentingnya perhatian terhadap aspirasi masyarakat sekitar yang merasa terganggu akibat aktivitas di THM tersebut.
“Kami akan turun bersama tim yustisi dan teman-teman DPRD yang membidangi, Komisi I dan II, untuk melihat kondisi lapangan di THM Exodus. Apakah sesuai dengan izin atau ada masalah yang sifatnya sosial, “tegasnya
Lebih lanjut Zulham bilang bahwa DPRD akan mengutamakan perhatian pada kebutuhan masyarakat yang merasa terganggu dengan keberadaan THM Exodus.
“Itulah yang harus kami atensi, kebutuhan masyarakat yang merasa terganggu di situ, karena gangguannya banyak dan itu sudah disampaikan oleh masyarakat sekitar dalam bentuk aspirasi, “tutupnya
Penulis : Ekhi