AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Kondisi kesehatan menkopolhukam Wiranto, saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Bahkan kemarin, Senin (14/10/2019) para elit politik dan pejabat tinggi juga menjenguk Wiranto, meraka diantaranya lain petinggi senior dari Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono,serta Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan,dan Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, hingga Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
Ical menyebut kondisi Wiranto mulai membaik dan sudah bisa berbicara. Kata Ical terdapat luka tubuh dan juga kelingking, luka di tangan tersebut Wiranto menyebutkan karena menangkis tusukan.
Ical juga mengatakan bahwa Wiranto sempat menceritakan kejadian yang menimpanya itu.
Sementara itu Agung laksono saat menjenguk Wiranto mengatakan bahwa MenkoPolhukam ini tengah beristirahat. Sebab, kata Agung, Wiranto baru saja menjalani fisioterapi.
“Saya tidak mengganggu, beliau tidur karena baru diterapi, fisioterapi. Saya bicara dengan keluarganya di ruang pasien, kondisi umum sudah mulai membaik pasca-operasi dipotong ususnya, “ucapnya, Senin (15/10/2091).
Sementara itu Tenaga Ahli MenkoPolhukam, Agus Zaini, mengatakan usus halus Wiranto dipotong sepanjang 40 cm sebagai tindakan untuk luka tusuknya.
“Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm, “terang Agus saat ditemui Awak media, Selasa (15/10/2019).
Untuk diketahui, akibat penyerangan itu Wiranto mengalami dua luka tusuk di bagian perut sebelah kiri. Wiranto sempat dibawa ke RSUD Pandenglang sebelum akhirnya dipindahkan ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Penyerangan itu dilakukan oleh pria berinisial SA. Polisi juga mengamankan seorang perempuan yang disebut istri SA yang berinisal FA. Keduanya dibawa ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Laporan : Tri Mahmudi
Editor : Ifal Chandra