AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Mantan Kepala Basarnas Kendari, Djunaidi baru-baru ini berhasil menyelesaikan studi gelar Doktornya di Universitas Halu Oleo (UHO) dengan IPK 3,95.
Sidang doktoral itu digelar di Aula Kampus Pasca Sarjana UHO, Senin (27/4/2021).
Studi yang diambil Djunaidi yakni Ilmu managemen dengan kosentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).

Adapun judul yang diambil oleh mantan orang nomor satu di Instansi Basarnas Kendari ini yakni Peran Pemberdayaan, Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Prilaku Berbagi Pengetahuan Sebagai Mediator Pada Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Rescuer Basarnas Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepada Amanahsultra.id, Djunaidi mengatakan bahwa alasan dirinya mengambil judul tersebut sebab 4 poinnya menyangkut dengan kinerja di intitusi Basarnas.
“Sebagai mediator pemerdayaan, OCB, kemudian kepemimpinan kemudian terkait kinerja. Nah semua ini saya ambil karena erat sekali dengan institusi basarnas, “ungkapnya, Selasa (27/4/2021)
Selain itu Djunaidi yang saat ini menjabat sebagai Kakansar Makassar menjelaskan bahwa pontensi Basarnas di Sulawesi Tenggara sebagai institusi pencari, penolong dan evakauasi korban harus mampu menjadi mediator untuk mencapai kinerja dan memperbaiki institusi basarnas kedepan.
“Dan semuanya ini penting diberikan penelitian dan penemuan rterbaru untuk memajukan institusi basarnas kedepan khusunya di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara, “ucapnya
Selain itu berdasarkan data yang diperoleh AmanahSultra.id, Djunaidi merupakan Doktor ke-172 yang dikeluarkan oleh Universitas Halu Oleo.
Singkat cerita, dalam karirnya Djunaidi juga pernah memimpin sebagai orang nomor satu di beberapa UPT (Unit Pelaksana Teknis) diantaranya Kantor Basarnas Tanjung Pinang, Kantor Basarnas Kendari, Kantor Basarnas Mamuju, Kantor Basarnas Ambon dan saat ini Kantor Basarnas Makassar.
Penulis : Falonk