AMANAHSULTRA.COM : PAPUA – Aksi heroik diperlihatkan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (SatgasPamtas) RI-PNG Batalyon Infantri (Yonif) 725 Woriagi.
Pasalnya TNI AD berjuluk lebah merah ini, baru-baru saja melakukan proses evakuasi dan pemakaman seorang Bayi di Kompleks PTPN II Kebun Arsotami, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Sabtu,(1/6/2019).
Kejadian itu bermula pada, Jum’at malam, (31/5/2019), saat suami dari Ibu Aki Munua yaitu Bapak Piter meminta bantuan kepada anggota Pos Kout untuk mengevakuasi sang Isteri yang tengah mengalami sakit pada perutnya.
Kemudian dengan sigap, anggota pos Kout yang dipimpin oleh Dokter Satgas Yonif 725 Woroagi, Letda Ckm Wira Brimaniko begegas menuju rumah Piter untuk segera membawa Ke Rumah Sakit Kwaingga yang terletak di Kampung Arso Swakarsa.
Namun sayang Tuhan berkata lain, Anak yang dikandungnya selama 8 bulan itu tidak berhasil diselamatkan dan meninggal didalam kandungan sang Ibu. Posisi janin yang letaknya sungsang menjadi faktor utama janin susah dilahirkan, terlebih dengan ketuban pecah lebih awal sehingga karena banyaknya faktor tersebut menjadikan janin sulit untuk bertahan.
Menanggapi hal itu, Wadan Satgas 725 Woroagi, Mayor Inf Basuki Rahmat menyampaikan rasa belasungkawanya dan meminta pihak keluarga untuk tetap tabah.
“Semoga almarhum senantiasa diberikan tempat yang terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkanpun dapat tabah menerima ujian ini serta ikhlas melepaskan kepergian Bayinya untuk menghadap Sang Khalik, “ungkapya, Minggu (2/6/2019).
Sebagai ungkapan belasungkawanyapun Anggota Pos Kout bergotong royong dan berbaur dengan masyarakat dalam memberikan bantuan kepada pihak keluarga hingga proses pemakaman.
Atas pristiwa tersebut, Bapak Piter juga menyampaikan terimakasih atas kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh anggota Satgas Yonif 725 Woroagi ,“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak-bapak di Pos karena telah membantu kami mulai dari tadi malam sampai dengan saat ini memakamkan buah hati kami, “ucap Piter dengan mata berkaca-kaca.
Laporan : Ocha
Editor : Ifal Chandra