AMANAHSULTRA.COM : JABAR – Inisiatif, Kemauan dan kreativitas akan menjadi kata kunci masa depan. Semua harus terpadu dan dimiliki dari seorang manusia yang memiliki karakter kepemimpinan, khusunya dalam mengembangkan potensi pariwisata dan budaya di penjuru nusantara.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Gerakan nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI), Dede Farhan Aulawi, saat mengunjungi Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Sabtu (21/9/2019).
Dede menjelaskan bahwa kehadiran dirinya dan Tim GENPPARI yakni dalam rangka memenuhi undangan Ajat Sudrajat selaku camat Ibun.
Yang mana dalam hal ini, Dede sangat menghargai inisiatif untuk melakukan akselerasi pembangunan di wilayah Kota Bandung, salah satunya di bidang kepariwisataan. Pasalnya di Kecamatan Ibun memiliki potensi wisata yang sangat bagus, diantaranya objek wisata Kawah Kamojang.
Bahkan pada kesempatan tersebut Tim GENPPARI juga membawa Tim Media-nya untuk mengintegrasikan konsep pembangunan Pentahelix yang melibatkan lima unsur dalam pembangunan yakni pemerintah, masyarakat atau komunitas, pengusaha, akademisi dan unsur media.
“Dimana semua unsur ini harus bekerjasama agar menghasilkan karya yang maksimal, “Satu sama lain harus saling bahu membahu dalam memainkan peran, yang penting semua sinergis agar resultan kerjanya maksimal, “ucapnya
Dalam konteks ini, Dede menilai bahwa Camat Ibun memiliki kapasitas dan konsep pengembangan wilayah yang mumpuni. Kata dia, Hal itu tentu harus didukung oleh Pemerintah Daerah di Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Olehnya itu Komisioner Kompolnas ini juga berharap agar, perusahaan yang berlokasi disana memberikan kontribusi untuk membantu percepatan pembangunan di sekitar perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial atau yang biasa disebut dengan Corporate Social Responisbility.
” Misalnya saat ini di musim kemarau yang cukup panjang, banyak masyarakat di kecamatan Ibun yang menderita kekurangan air bersih untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya, maka seyogianya perusahaan turut membantu turun tangan dalam mengatasi kesulitan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Konsep tanggung jawab sosial ini hendaknya benar-benar diperhatikan, agar keberadaan perusahaan dirasakan manfaatnya. Konsep mendasar inilah yang mampu menjaga kontinuitas operasi perusahaan karena masyarakat merasakan manfaatnya maka semua akan turut serta menjaganya, “papar Dede.
Adapun menyangkut desain konsep, Kata Dede, pengembangan wisata di Ibun harus tetap memperhatikan keamanan objek vital negara yang ada di sana.
“Idealnya jalan menuju objek wisata tidak sama dengan jalan menuju objek vital karena memiliki resiko yang berbahaya. Tapi kalaupun sementara masih akan digunakan, maka petunjuk keselamatan harus benar-benar diperhatikan dan diberikan kepada setiap pengujung, “jelasnya
Lebih lanjut dia mengatakan, “Alam yang indah yang dimiliki oleh Ibun, belum tentu dimiliki oleh kecamatan yang lain. Oleh karena itu, semua perlu memberikan perhatian yang lebih pada masyarakat di sekitar. Pemberdayaan objek dan potensi wisata di sana diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun sekali lagi karena letaknya berdekatan dengan objek vital, maka peraturan keamanan dan keselamatan harus sangat diperhatikan, “pungkas Dede.
Laporan : Ocha
Editor : Ifal Chandra