AMANAHSULTRA.COM : KONAWE – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe, Suriyadi, meresmikan bangunan gedung baru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wonua Morome di Desa Wonua Morome, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (21/11/2019).
Peresmian Gedung Baru SDN Wonua Moreme ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Suriyadi,mewakili Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yang berhalangan hadir.
Saat melakukan pengguntingan pita sebagai pertanda peresmian gedung sekolah tersebut, Suriyadi didampingi oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri Wonua Morome Hj. Asni, dan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Tira Liambo, melihat langsung beberapa gedung baru dan juga gedung yang telah direhab.
Suriyadi sapaan akrab Kadis Pendidikan dan Konawe pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Konawe terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah setempat.
Upaya tersebut dimulai dari peningkatan sarana dan prasarana pendidikan untuk menunjang proses belajar mengajar.
“Kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan tetap komitmen menjadikan dunia pendidikan sebagai garda terdepan untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya di Konawe, “ungkapnya.
Untuk itu ia akan terus berupaya mendorong peningkatan anggaran pendidikan guna menunjang sarana dan prasarana pendidikan seperti Persemian gedung di SD Negeri Wonua Morome ini.
Ditahun 2020 nanti, kata Suriyadi, akan ada lagi sekolah yang mendapatkan bantuan serupa dan tidak jauh dari Puriala dan Diknas Konawe akan perjuangkan itu.
Menurutnya, sekolah yang bakal mendapat bantuan serupa pada tahun anggaran 2020 mendatang berada di Kecamatan Uepai dan tim verifikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Prosesnya sama dengan SDN Wonua Morome ini. Tapi nama sekolahnya belum bisa saya sebutkan. Karena ini masih tahap pengusulan, “ujar Suriyadi
Terkait dengan pembangunan gedung baru dan renovasi empat gedung dengan delapan RKB di SDN Morome, Suriyadi menyebut tidak meragukan kualitas pembangunannya.
Ia sangat yakin, meski kepala sekolah seorang perempuan tetapi Kepala Sekolah Negeri Morome masih memiliki kepedulian yang kuat terhadap kemajuan dunia pendidikan di wilayah setempat.
“Saya yakin dan saya tidak meragukan apa yang telah dilaksanakan oleh ibu kepala sekola. Alhamdulillah, walaupun beliau kepala sekolah perempuan tapi apa yang kita saksikan saat ini sama dengan pekerjaannya dengan kepala sekolah laki-laki, “jelasnya
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri Wonua Morome Hj. Asni, menuturkan, dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih khususnya kepada pemerintah daerah Kabupaten Konawe dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memperjuangkan sekolah yang ia pimpin untuk mendapatkan anggaran revitalisasi tersebut.
“Alhamdulillah, berkat perjuangan Pemda melalui Dinas Pendidikan, sekolah kami satu satunya di Konawe yang mendapatkan bantuan ini, “ucapnya
Dengan kondisi fasilitas sekolah yang sudah memadai tersebut, Hj Asni mengaku membutuhkan tiga tenaga teknis untuk mengelola Laboratorium Komputer, Laboratorium IPA dan Perpustakaan.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun anggaran 2019 ini telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan gedung baru dan revitalisasi Ruang Kelas Baru (RKB) SDN Wonua Morome.
Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp. 1,1 miliar tersebut untuk membiayai pembangunan empat gedung baru yakni Kantor, Rumah Dinas Kepala Sekolah, Ruang Ibadah (Musala) dan Toilet.
Selain itu, anggaran tersebut juga dimanfaatkan untuk merenovasi empat gedung dengan jumlah delapan Ruang Kelas Baru (RKB). Proyek pembangunan gedung baru dan renovasi RKB tersebut merupakan Swakelola (Tim Pelaksana Renovasi SD Negeri Wonua Morome).
Diketahui, jumlah Murid SDN Wonya Morone untuk tahun pengajaran 2019/2020 sebanyak 119 murid dengan guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) 5 orang dan Guru Tidak Tetap (GTT) 5 orang.
Laporan : Arya
Editor : Ifal Chandra