AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – Organisasi Masyarakat Generasi Baru Indonesia Kuat (GBIK) bersama Forum Kebhinnekaan Indonesia (FKI) dan Elang Indonesia Maju (Elima), belum lama ini menggelar konferensi pers dengan tema “Indonesia Memanggil Rakyat Kawal Konstitusi dan Jaga Demokrasi”.
Konferensi pers ini dilaksanakan di kantor GBIK Jalan Agus Salim 177 Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu (16/10/2019).
Kegiatan tersebut dimaksudkan dalam rangka menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober dan juga menyongsong hari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 2019.
Ketua Umum GBIK, Junaedi SH, mengungkapkan bahwa ketika era kemerdekaan, para pemuda bersatu melawan penjajah. Mereka rela menumpahkan nyawa, demi generasi berikutnya bisa mendapatkan kemerdekaan.
“Para generasi muda ketika itu juga tidak pernah mempersoalkan perbedaan. Meski berbeda-beda suku, bahasa, budaya dan agama, mereka tetap mengaku sebagai Indonesia, karena Indonesia rumah kita, “ucapnya
Selain itu kata Junaedi, semestinya hal itu harus dijaga dan dilestarikan oleh siapapun yang mengaku sebagai warga negara Indonesia. Tanpa peran serta generasi muda, niscaya Indonesia takan bisa berkembang seperti sekarang ini.
Olehnya itu Junaedi menuturkan bahwa, tiga organisasi ini juga mengajak seluruh rakyat Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan serta bersama ama memerangi Intoleransi dan tindakan radikalisme menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih oleh kelompok atau golongan tertentu, yang ingin mengantikan ideologi Pancasila merupakan embrio tumbuhnya tindakan ekstrimisme dan terorisme.
“Sebagai negara dengan keberagaman suku, budaya hingga keyakinan, tidak membuat Indonesia luput dari sasaran bertumbuhnya faham fundamentalisme, yang dapat tumbuh sebagai tindakan ekstrimisme dan terorisme. Untuk itu mari kita teguhkan kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga bingkai negara kesatuan republik Indonesia, “bebernya
Sementara itu, Ketua Umum Elima, Marsekal Muda, Purn. TNI AU Subandi Parto, mengatakan bahwa, Pemuda selaku penerus bangsa harus bisa menangkal paham Radikalisme dan Intoleransi, juga memegang teguh jiwa Pancasila serta berjiwa Nasionalisme.
“Kiaa boleh berbeda organisasi, berbeda suku dan bahasa, berbeda keyakinan, tapi kita tetap satu, “ujarnya
Lebih lanjut kata Subandi, “Semangat sumpah pemuda 1928 yang telah mengikrarkan diri dalam satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, hendaknya menjadi senjata yang sangat ampuh untuk melawan segala macam bentuk upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, jangan pernah gadaikan ideologi bangsa untuk kepentingan pribadi dan golongan, “tegasnya
Sehingga atas hal tersebut, Ketum Elima ini, mengajak dan memanggil kepada smseluruh Rakyat Indonesia untuk secara bersama-sama Mengawal konstitusi serta Menjaga Demokrasi.
“Mari kita mendukung aparat Keamanan dan Pertahanan yaitu Polri dan TNI, untuk tidak ragu dalam menindak, bila perlu menghancurkan semua gerakan Makar dari pihak manapun, atau aksi Teror yang dengan sengaja memberi rasa takut kepada rakyat dan bangsa Indonesia, atau gerakan Radikal yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI, “pungkasnya
Laporan : Ifal Chandra