AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Penunjukan karateker kepengurusan baru untuk tiga kabupaten, salah satunya Bombana rupanya disoroti oleh Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bombana.
Akibatnya, perubahan pengurus tersebut berdampak pada jumlah voters pada agenda pemilihan Calon Ketua Umum (Caketum) Kadin Sultra yang akan digelar pada Senin 11 Januari mendatang.
Padahal SC telah memutuskan 64 suara yang akan diperebutkan kandidat Caketum, terdiri dari 11 daerah peserta penuh yang memiliki lima hak suara, 6 daerah peserta peninjau yang memiliki masing-masing satu hak suara, dan ditambah tiga suara dari anggota luar biasa.
Meski demikian, dengan adanya penunjukan karateker di tiga daerah yang sebelumnya ditetapkan sebagai peserta penuh, kini jumlah voters secara otomatis akan berbeda dengan yang telah diputuskan oleh pihak SC Musprov VII Kadin Sultra.
Selain Bombana, penunjukan karateker juga dilakukan untuk Kabupaten Kolaka Timur dan Kabupaten Muna Barat.
Terkait hal tersebut, Ketua Bidang OKK Kadin Bombana, Asrin Sarewo sangat menyayangkan langkah yang dilakukan pihak Kadin Sultra menunjuk karateker kepengurusan Kadin Bombana jelang pelaksanaan Musprov VII.
Yang mana, SC juga telah memutuskan 11 Kadin kabupaten/kota sebagai peserta penuh pada Musprov nanti, termaksud Kabupaten Bombana.
lanjutnya, Kadin Bombana tengah mempersiapkan pelaksanaan musyawarah kabupaten (Muskab) yang rencananya akan digelar secara virtual, tiba-tiba dibatalkan pihak Kadin Sultra, dengan alasan yang klasik dan subyektif, dan langsung diberikan karateker pengurus dari provinsi.
“Kami pengurus di kabupaten kaget. Ketika kami sudah mempersiapkan KTA untuk melakukan Muskab secara virtual pada 5 Januari, dan hal itu sudah disetujui oleh Kadin provinsi. Namun, tiba-tiba saja dibatalkan oleh pihak pengurus provinsi, “ungkap Asrin Sarewo, saa ditemui di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (4/1/2021).
Asrin menambahkan, hingga di tahun ke lima kepengurusan La Mandi, masih ada enam daerah yang belum melakukan Muskab dan dijabat oleh karateker.
Menurutnya, kondisi tersebut menunjukan betapa buruknya kinerja Kadin Sultra dibawah kepemimpinan La Mandi. Sebab, kepengurusan Kadin di enam daerah yang dijabat oleh karateker adalah bentuk kegagalan Kadin Provinsi dalam membangun komunikasi ke tingkat daerah.
Asrin Sarewo juga menduga, keputusan menunjuk karateker erat kaitannya dengan perebutan suara pada Musprov nanti. Sebab, pengurus Kadin Bombana tengah membangun komunikasi dengan salah satu kandidat Caketum.
“Soal arah dukungan, kami ini (voters) kan tidak boleh dibatasi untuk membangun komunikasi dengan kandidat yang akan maju dalam bursa Caketum. Apalagi, belum ada pernyataan secara tertulis, baru sebatas komunikasi, “jelasnya
Di tempat yang sama, Sekertaris OC Musprov VII Kadin Sultra, M. Syawal Rigai mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan persiapan pelaksanaan Musprov. Seperti tahapan persiapan akomodasi dan audiens bersama pejabat yang berwenang.
Terkait jumlah voters yang telah ditentukan SC, M. Syawal menyampaikan, sebaiknya mengacu pada aturan yang sudah disepakati SC sebelumnya, yakni 11 kabupaten peserta penuh dan enam daerah yang masih dijabat karateker sebagai peserta peninjau, dengan akumulasi suara sebanyak 64 voters.
“SC harus betul-betul meilhat itu, karena mereka sudah melakukan publikasi dalam pemberitaan terkait keputusan jumlah voters, “ucapnya.
Namun, kata dia, jika ada pergantian dari keputusan sebelumnya, maka SC juga harus menjelaskan kepada OC dan mengadakan rapat secara keseluruhan.
“Memang tidak ada keterkaitannya dengan OC, tetapi untuk penetapan kepesertaan pada pelaksanaan Musprov nanti pasti ada keterkaitan dengan kerja-kerja dari OC sebagai penyelenggara, entah itu dari sisi prasarana ataupun yang lainnya. Itulah yang harus dipertegas, “kata Syawal
Penulis : Falonk