AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA -Soal dipersekusi yang dialamatkan oleh Banser Depok kian makin menjadi perbincangan hangat.
Meski demikian, Ketua PBNU, KH.Kh.Said Aqil Siroj dan H.Rhoma Irama, memuji aksi Banser Depok yang mampu menahan diri saat dipersekusi oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, (10/12/2019) sore hari.
Hal itu juga mendapat pujian dari Wakil Khatib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Taufik Damas.
Kyai Taufik Damas, juga menaruh hormat pada Banser yang tetap menjaga kestabilan emosional di tengah provokasi pelaku persekusi untuk tidak bereaksi fisik.
Menyoal hal itu, Habib Abu Djibril Basyaiban selaku pembina pesantren RI-1 juga angkat bicara terkait edaran masif video berdurasi 1.02 menit yang menayangkan persekusi oleh oknum yang tidak dikenal terhadap dua anggota Banser yang sedang mengendarai sepeda motor.
“Kondisi sekarang kita sedang gencar-gencar menangkal radikalisme, premanisme baik rasis dan kekerasan. Melihat sikap korban saat dipersekusi oleh pelaku begitu sabar menahan emosionalnya walaupun ia geram tetap menjaga amarahnya menghadapi orang yang tidak beradab jauh dari adab insaniyah, “ungkapnya, Rabu (11/12/2019).
Kata Habib Abu Djibril Basyaiban, sahabat banser tersebut tetap menunjukkan akhlaq budi pekerti yang luhur sesuai ajaran agama islam yang rahmatan lil alamin atau islam yang membawa kedamaian bagi alam semesta.
“Coba perhatikan tayangan video yang terekam, dari mana ajaran bahwa orang Islam harus takbir di jalanan? Kalo gak takbir maka jadi kafir?, ”tegasnya
Selain itu Kata Habib, korban persekusi itu juga diminta untuk menunjukkan KTP dan diminta untuk mengucapkan takbir bersama pelaku. Korban juga menerima caci maki dan kata-kata kasar dari pelaku.
“Diketahui belakangan, korban adalah anggota Banser Kota Depok, Jawa Barat. Saya sangat menyayangkan kepada para oknum masyarakat yang mengaku islam tapi tidak menunjukkan keislamannya. Karena islam mengajarkan saling mengasihi antar sesama manusia dan kedamaian itu indah, “jelasnya
Bahkan, Pujian dan apresiasi serupa datang dari Sekretaris Rabithah Maahid Al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) DKI Jakarta, KH Rachmad Jailani.
Menurut Rachmad, tindakan terbaik dalam menghadapi orang yang sedang marah adalah sikap menahan diri dari tindakan di luar hukum.
“Ini ilmu silat tingkat tinggi, biarin orang marah, dia yang marah ngapain diladenin. Tinggal pergi aja, saya salut buat dua sahabat Banser kita ini, “ucapnya
Untuk diketahui kasus ini telah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. Dan sata ini tengah ditangani oleh pihak Polda Metro Jaya.
Bahkan aparat keamanan telah menetapkan pelaku sebagai daftar pencarian orang.
Berdasarkan pantauan AmanahSultra.com saat ini pelaku masih dalam pengejaran.
Laporan : Ifal Chandra