AMANAHSULTRA.ID : JAKARTA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu percaya diri bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) bisa menekan angka kemiskinan hingga 0,3 persen.
Ia juga percaya diri, bansos sebesar Rp24,17 triliun bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
“Kalau kita berikan bansos, kita bisa sama-sama jaga daya beli khususnya yang miskin dan rentan. Sehingga angka kemiskinannya justru enggak naik, walaupun sudah terjadi kenaikan harga BBM, “ungkap Febrio di gedung DPR, Senin (5/9/2022).
“Kita hitung dengan adanya bansos mengakibatkan angka kemiskinan bisa turun, mungkin sekitar 0,3 persen,”tambahnya
Meski demikian, kenaikan harga BBM diproyeksikan berdampak 1,9 persen terhadap inflasi, “Kita sudah hitung dampaknya 1,9 persen dari (kenaikan harga) BBM terhadap inflasi, “ujar Febrio
Berdasarkan dampak kenaikan harga BBM dan kenaikan harga pangan, inflasi hingga akhir tahun ini diperkirakan berkisar di 6,6 persen hingga 6,8 persen.
“Tapi ingat kita sudah berhasil melakukan supply bahan makanan dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP & TPID). Jadi kita tetap jaga inflasinya tidak terlalu tinggi, kisarannya 6,6 persen hingga 6,8 persen,” ujar Febrio
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahun ini ia proyeksikan terjaga 5,2 persen, “Pertumbuhan ekonomi kita masih jaga di 5,2 persen, “pungkasnya
Penulis : Sanjas