AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Ruas jalan poros Kendari-Motaha dan Motaha-Puriala rupanya masih sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, jalan tersebut rupanya butuh perbaikan dikarenakan kondisinya yang berlubang.
Atas persoalan itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP) merespon cepat terkait kondisi jalan disana.
Kepada awak media, AJP menjelaskan bahwa anggaran pengaspalan untuk di jalur Kendari-Motaha dan jalur Motaha-Puriala sebenarnya telah dianggarkan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Sultra.
Dimana anggaran itu mencuat saat DPRD Sultra bersama Pemprov Sultra mengadakan rapat pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk tahun 2021.
Dalam pembahasan itu AJP menanyakan langsung ke pihak terkait yakni Kadis Perkerjaan Umum (PU) Bina Marga dan SDA Sultra.
AJP bilang, kadis tersebut mengatakan anggaran pengaspalan itu ada, dengan rincian ruas jalan poros Kendari-Motaha kurang lebih Rp3,7 miliar.
Kemudian untuk ruas jalan poros Motaha-Puriala dianggarkan sebesar Rp3,2 miliar untuk lanjutan pengaspalan tahun anggaran 2020 lalu.
Namun kenyataannya ketika APBD 2021 berjalan, AJP bersama anggota Komisi III lainnya merasa kaget dan heran.
Sebab, berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari aliansi mahasiswa, anggaran Rp3,7 miliar itu tersisa Rp350 juta.
“Ketika anggaran seperti itu, berarti swakelola kan. Saya pikir jika dikelola dengan baik, harusnya dapat tertangani, “kata Aksan saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (27/7/2021).
Namun fakta lain, jika merujuk dari beberapa sumber foto yang menunjukkan ruas jalan tersebut, sudah semakin parah kerusakannya. Bahkan menyerupai seperti rak telur atau kubangan air.
Sehingga ia meminta kepada pemerintah, agar segera menangani secepatnya, sebab ruas jalan itu merupakan jalan utama yang menghubungkan beberapa kabupaten dengan Kota Kendari.
“Dengan adanya Kadis baru, harusnya dia mampu menjawab tantangan ini. Karena saya menyaksikan, tahun lalu salah satu pegawai PU disandera, “bebernya
Menyikapi kembali yang konon anggaran tahun ini hanya untuk perawatan, khusus di ruas jalan poros Kendari-Motaha, AJP meminta Dinas PU Bina Marga dan SDA Sultra harus benar-benar memaksimalkan anggaran yang ada.
Karena jika menunggu perubahan APBD tahun 2021 kata Aksan, waktunya begitu singkat. Sebab pekerjaan yang menelan anggaran miliaran rupiah tersebut harus melalui lelang.
Dia pun menyarankan ke dinas terkait harus jeli melihat kondisi dalam menangani perbaikan jalan darurat secara keseluruhan.
Teknisnya, lanjut AJP menyarankan Dinas PU agar menurunkan alat berat Greder untuk mengelupas seluruh aspal sudah rusak.
Setelah itu, barulah diturunkan material kelas B antara campuran suplit dan sertu kali atau sungai.
Kemudian material dipadatkan menggunakan vibro dan ditambah Prime Coat atau aspal cair, supaya material kelas B dapat bertahan lama.
Dengan begitu, politisi muda Partai Golkar Sultra ini yakin bila model penanganannya seperti itu, maka jalan tersebut dapat bertahan selama satu tahun, sambil menunggu penganggaran di APBD 2022.
“Jika ini terjadi, maka penganggaran pengaspalan tinggal dihitung. Inikan tergantung teknis mereka, biar bagaimana pun saya lama berkecimpung di dunia pengaspalan, “kata Aksan
Olehnya itu, ia meminta pemerintah serius untuk menangani problem yang dihadapi masyarakat, utamanya infrastruktur jalan.
“Penanganannya tergantung pemerintah, yang jelas kami di Komisi III utamanya saya pribadi terus memperjuangan apsirasi masyarakat menyangkut masalah jalan, “pungkasnya
Penulis : Falonk