AMANAHSULTRA.ID : KENDARI – Beberapa komoditas pangan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mengalami penurunan pendapatan bagi masyarakat.
Terutama penurunan pendapatan ini, dialami oleh para pedangang pasar selama masa pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Berdasarkan hasil survei, bahkan penurunan pendapatan terjadi di seluruh lapisan masyarakat dari bawah hingga atas.
Salah satunya penjual sembako dipasar basah Kota Kendari, Ibu johra.
Dia mengungkapkan bahwa selama masa pandemi harga barang dagangan yang ia jual begitu rendah dari sebelumnya.
“Pendapatan keseluruhan jualan saya mulai dari bawang dan sembako begitu menurun, saya biasanya perharinya mendapatkan 2 juta tetapi semenjak pandemi ini saya hanya mendapatkan 500 ribu perharinya,” ungkapnya saat di temui di tempat dagangannya, Sabtu (24/07/2021).
Dirinya berharap, semoga pandemi ini dapat segera berakhir karena banyaknya komoditas pangan pedagang yang sangat merugi.
Lain halnya dengan pedagang lain, ibu Hasmawati menuturkan hal yang sama, selama 10 tahun lamanya berdagang baru kali ini ia merasa ekonominya sangat rendah.
“Keuntungan selama pandemi sangat terbatas sebelum pandemi saya seharinya dapat keuntungan 2 juta perhari, tetapi setelah pandemi saya hanya dapat 1 juta sangat sepi pembeli,” ucap pedagang buah di pasar Lawata ini.
Lanjut Hasmawati, apalagi saat ini PPKM Mikro telah diberlakukan di kota Kendari. Akibatnya, jam operasional pasar sangat terbatas untuk para pedagang yang sedang mencari nafkah.
Untuk menyikapi hal itu, Ia berharap kepada pemerintah setempat untuk dapat merubah kembali aturan jam operasional pasar, karena ini sangat merugikan bagi pedagang.
“Harapan kedepannya kita di izinkan menjual sampe jam 11 malam, karena kalau jam 8 malam itu sudah kurang pendapatan. Karena dari lepas isya sampe jam 11 itu paling ramai pembeli dan disitulah kita bisa ambil keuntungan,” tutupnya.
Penulis: Nurul Hafisah