AMANAHSULTRA.COM : BUTON – Tawuran yang melibatkan dua kelompok pemuda di Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya di Kabupaten Buton sejak Selasa (4/6/2019) malam, di duga melibatkan aktor Intelektual.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjend Pol Iriyanto, Kamis (6/6/2019).

” Ya kita rasa demikian,”ucap Kapolda menanggapi pernyataan insan pers di posko pengungsian Desa Gunung Jaya, seperti yang dikutip dari laman Suryakepton.com
Meski begitu, Kapolda Sultra tidak menyebutkan siapa aktor tersebut. Namun, kata Brigjend Pol Iriyanto, dugaan itu diserahkan kepada pihak berwajib untuk dilakukan penyelidikan dan pembuktian.
“Nanti kita serahkan pada penyidik, bagaimana pembuktian dan penyelidikannya, “ungkapnya
Bahkan tawuran tersebut lanjut Kapolda Sultra, menunjukan bahwa kedua desa tersebut nampak tak akur.
“Seperti ada rasa tidak akurnya masyarakat Desa Sampuabalo sama Gunung Jaya,”jelasnya
Olehnya itu, Kapolda Sultra mengimbau agar masyarakat diwilayah itu bersama-sama menjaga Kamtibmas.
Untuk diketahui akibat tawuran tersebut satu warga Desa Hendea bernama Juanda (60) tewas akibat tebasan benda tajam (parang), pada Kamis (6/6/2019).
Tidak hanya itu saja, bahkan tiga warga mengalami luka-luka akibat panah busur dan lemparan batu. Saat ini para korban juga telah dilarikan di Puskesmas Siotanipa.
Parahnya lagi, aksi tawuran dua kelompok di Desa tersebut pada Rabu (5/6/2019) kemarin, 87 Rumah warga di Desa Gunung Jaya ikut terbakar akibat bom molotov yang dilemparkan Warga Desa Sampuabalo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, situasi di tempat kerusuhan sudah kondusif. Aparat gabungan TNI – Polri sudah berada di lokasi melakukan pengamanan untuk mencegah terjadinya aksi tawuran susulan.
Laporan : Ifal Chandra
Sumber : Suryakepton.com