AMANAHSULTRA.COM : KENDARI – Aalfian Aalfaea, pemuda asal Bombana ini nyatanya tidak menyurutkan jiwa sastranya untuk berkarya. Kini ia telah berhasil merangkai banyak sajak dan membukukannya.
Buku tersebut merupakan kumpulan puisi yang berjudul ‘Judul Apa yang Cocok Untuk Buku Ini?’. Tulisan-tulisan dalam buku itu ia tulis dalam rentang waktu 2017-2019. Hingga pada akhirnya, tulisan-tulisan itu dikumpulkan oleh Pengurus UKM Seni Budaya eSA dan berinisiatif untuk menerbitkannya.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, angkatan 2016 tersebut, telah lama menekuni dunia tulis menulis khususnya puisi, sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Aalfian Aalfaea mengatakan, ia mulai tertarik pada puisi saat dirinya mulai bergabung di salah satu program ekstrakurikuler sastra di sekolahnya dan mulai mengenal para penyair seperti Chairil Anwar, Zawawi Imron, Subagio dan penyair lainnya
“Sebetulnya saya melakukan aktivitas menulis puisi sebagai pelarian dari rutinitas yang menyebalkan, saya pikir, menulis puisi itu seperti berhenti sejenak untuk memulihkan sisi aneh dalam diri saya, seperti mengembalikan kekanak-kanakan yang semakin hari semakin hilang dari diri saya, ” ungkapnya, Sabtu (07/03/2020).
Aalfian menambahkan, dengan menerbitkan buku di masa muda akan mengasah kemampuannya dalam berpikir, membaca dan menulis, dan juga tentu dapat meningkatkan kemampuannya di bidang ini, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi dirinya.
“Dari membaca banyak hal, saya jadi punya banyak keresahan, dan sepertinya, keresahan itu membuat saya harus menolak mati lebih muda sebelum menerbitkan buku,” ucapnya.
Ketika ditanya mengenai tips dan trik terkait menerbitkan buku, Aalfian menjawab bahwa pekerjaan menulis itu sebaiknya tidak dilakukan dengan tergesa-gesa, karena sesuatu yang dikerjakan dalam ketergesah-gesahan dampaknya tidak akan baik.
“Jadi tetap semangat menulis, jika kehabisan tenaga, jedalah sejenak, luangkan waktu untuk membaca lebih banyak buku, karena di dalam buku ada banyak tenaga yang siap pakai.”
Perlu diketahui, di tahun 2020 ini, Aalfian sedang mengerjakan proyek naskah puisi yang lebih menantang, dengan bentuk dan kemasan yang lebih segar. Gagasannya tentang reinterpretasi atau redefinisi subjek atas identitas diri dan identitas sosialnya.
Laporan : Aryani fitriana