AMANAHSULTRA.COM : JAKARTA – 226 Warga Negara Indonesia (WNI) simpatisan ISIS serta 42 milisi, dikabarkan masih mmennjadi tahanan kelompok Kurdi di utara Suriah.
Berdasarkan Sumber daru Pemerintah Indonesia, ratusan WNI itu merupakan bagian dari 3.000 sinpatisan ISIS yang ditahan oleh pasukan Syria Democratic Force (SDF) sejak jatuhnya ISIS di Raqqa pada tahun 2017 lalu.
Hal ini dituangkan dalam pesan singkat salah seorang dari pemerintah Indonsesia yang pernah terlibat langsung dalam pemulangan WNI eks simpatisan ISIS 2017 lalu
“Dari 3.000 tahanan asing ISIS itu, sebagian besar berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, “tulisnya, Kamis (17/10/2019)
Meski demikian, pejabat tersebut tak menjelaskan apakah ada WNI simpatisan ISIS yang kabur dari tahanan Kurdi sejak Turki menginvasi wilayah utara Suriah atau tidak.
Sebab, menurut laporan South China Morning Post, ada sekitar 50 WNI eks milisi ISIS dan keluarganya kabur dari tahanan kelompok Kurdi di utara Suriah.
“Berdasarkan data intelijen kami, sekitar 50 WNI eks milisi ISIS dan keluarganya kabur dari penjara di Suriah. Itu informasi terbaru yang kami dapat, “ucap seorang sumber pejabat penanggulangan terorisme Indonesia kepada SCMP
Untuk diketahui, sejak konflik Turki dan pemberontak Kurdi pecah di utara Suriah, setidaknya terdapat 800 tahanan ISIS dilaporkan kabur dari sejumlah tahanan di wilayah itu. Ratusan anggota milisi ISIS itu terdiri dari perempuan dan anak-anak yang berasal dari sedikitnya 54 negara.
Dimana saat itu otoritas Kurdi menyalahkan serangan Turki ke utara Suriah atas ratusan keluarga simpatisan ISIS yang kabur tersebut.
Kemudian sejak kejatuhan ISIS di Irak dan Suriah tahun lalu, sebanyak 12 ribu militan ISIS bersama keluarganya ditahan di sejumlah camp penahanan Kurdi di utara Suriah.
Hingga berita ini dipublish, Dubes RI di Suriah, Wajid Fauzy, belum menjawab pertanyaan awak media terkait jumlah WNI yang ditahan di kamp pasukan Kurdi maupun yang dikabarkan kabur.
Laporan : Ifal Chandra