AMANAHSULTRA.ID : JAKARTA – Data Peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan disebut mengalami kebocoran.
Dugaan itu datang dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Bareskrim Polri menyebut data yang bocor itu telah tersebar di forum internet pada beberapa waktu lalu.
Akan tetapi atas kejadian itu pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan.
“Diduga keras terjadi kebocoran data peserta BPJS Kesehatan, “ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (3/6/2021)
Rusdi juga menyatakan bahwa penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih memeriksa saksi-saksi yang terkait dengan perkara ini.
Rusdi bilang, ada beberapa vendor yang menyediakan layanan teknologi informasi kepada perusahaan pelat merah tersebut.
“Belum dapat dipastikan modus kejahatannya, kalau kebocoran bagaimana dengan modusnya. Bagaimana pelaku membocorkan segala macam, masih diteliti oleh penyidik, “jelasnya
Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri telah memblokir situs Raid Forum atau lapak untuk menjual 279 juta data kependudukan itu.
Situs tersebut merupakan tempat populer bagi para peretas untuk menyebarkan data-data kependudukan WNI. Kominfo turut memblokir tautan bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com.
Tiga tautan itu sebelumnya digunakan untuk mengunduh data penduduk yang bocor.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron memastikan pengelolaan sistem data dan informasi di perusahaannya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ghufron, merujuk pada sertifikasi ISO 27001.
Gufron sebut ISO 27001 merupakan dokumen standar dalam sistem manajemen keamanan informasi yang memberikan gambaran mengenai apa yang harus dilakukan sebuah pemangku kepentingan usaha dalam mengimplementasikan konsep keamanan informasi.
Dia juga bahkan mengakui bahwa masih memungkinkan terdapat celah peretasan.
“Walaupun BPJS Kesehatan sudah melakukan sistem pengamanan sesuai standar yang berlaku namun masih dimungkinkan terjadinya peretasan. mengingat sangat dinamisnya dunia peretasan, “pungkasnya Gufron
Penulis : Tri Mahmudi